k Erna sembari
capnya sengaja m
Kaget ya ada Erna?" tanyaku
gan cepat melangkah mendekat mendahului
i baju ya? Atau mbak Murni lupa ukuran baju kamu?" cecar Erna dengan senyum sin
Erna justru melan
Aku mau ikutan beli dong, biar nanti wangi sepanjang hari." kekeh Erna. Salwa sema
ngkul Salwa dan membawanya duduk di sofa single sebelah kiri yang ber
erjalanan kesini tu ngelewatin hutan dan kebun kopi, kaca tu harus di tutup, biar nyamuk gak masuk! Pasti gatel b
Wahyu, namun Erna
jatuhkan bobotnya di sampingku. Salwa terlihat gelisah terbukti dengan ia menggerak-gerakkan kakinya. Aku c
mpai?" tanyaku mengalihkan perhati
al cukup lama." kilahnya lancar namun bola matanya terus bergerak menghindari tatapan mataku. Dan
epala sampe otaknya bececer ke
ngan sesuatu maka ia akan berubah jadi singa lapar yang siap menerkam apa saja dan siapa saj
pasti capek habis perjalanan jauh!
a, kan?" tanyanya setelah s
mas Wahyu menuju kamar kami. Wajah Salwa berubah pucat bagai tak mendapat
u kamar, mau tak mau Salwa mengikuti dengan menye
empat kamar yang tiga kamar berukuran 3x3 dan kamar utama yang ak
kamar yang di tempati anak-anakku bersama neneknya. Sementara satu kamar lagi berada di seberang
enar lelah. Menarik selimut hingga sebatas dagu, mencoba
Bund?" tanya mas Wah
aghrib sampai!" jawa
bilang kalau Er
Erna gak kabarin dulu kal
apa
rwan soalny
?" kagetnya den
atang?" selidikku dengan mata memicing. Ma
a, gak biasanya mereka datang g
manya bukan surprise lagi buatmu sama gundikmu itu! Yang
sulku merebahkan dirinya. Wajahnya nampak lelah dengan mata menerawang menatap langit-langit kamar. Mungk
Ia segera bangkit kembali dan mematikan lampu kamar. Hingg
a. Menyembunyikan luka dibalik selimut, hingga tangan kekarnya melingkar di perutku. Jika dulu aku sangat bahagia dengan pe
masih berkelana dengan luka yang semakin menganga. Aku bangkit dari tidurku, menyibak selimut d
segala lara pada Rabbku, dalam tangis tanpa suara. Sungguh aku hanyalah
melewatinya. Pintaku bukan untuk Kau akhiri ujian ini, namun kuatkan hati dan imanku untuk dapat menyelesaikan ujian ini d
putuskan untuk mengakhiri dan melipat kembali sajadahku dan kembali merebah
ggil dengan dibarengi gedoran pintu kamar yang cukup keras.
di atas meja. Pukul lima lewat dua pu
suara Erna kem
abku sembari
amaah, gak keluar-keluar!" ucapnya mengingatka
kan shalat, namun ia tak merespon, mungkin ia sa
💐
universitas A itu?" tanyaku pad
, Ta
engan kamu kuliah di kota besar. Banyak loh anak-anak yang bermimpi kuliah di kota besar, ya setidaknya yang terakreditasi
an otakku gak sampai kalau kuliah di kampus favo
punya otak!" sambar Erna santai yang membuat mas
gurku pu
agi, sembari beranjak meninggalkan meja makan. Beruntung anak-anakku sudah beran
dia takut sebab sudah hafal betul watak adik satu
semalam begadang! Ronda, takut ada maling!"
engedipkan matanya sebagai kode aku tak boleh khawatir seba
a sampai Zuhur!" ucapku menatap ibu dan beliau tersenyum. Sekilas aku melihat Salwa dan mas Wahyu tersenyum samar, mungkin mereka pikir bakal bis
abnya, aku tahu apa yang akan ibu kerjakan, apalagi jika buk
u mendapat pelajaran berharga dari ibu kandungnya sendi
lau hari Rabu si Adek pulangnya agak siang, jam sa
ersenyum, rasanya pengen sekali tangan ini menampar mulutnya
Namun saat, hendak membuka pintu penghubung netraku m
ang bener! Risih mata saya lihat bokongmu yang sudah terno
ku! Dan kau Wahyu, masih jelalatan ku congkel sendiri matamu
rang. Gegas menuju kios dengan hati riang gembira.
🌺🌺🌺🌺🌺