banget Ki" Ucapan Aura itu diangguki oleh keempat temann
yang melihat Kiara hanya menggeleng p
emang masih ada masalah mengenai perjodohannya dengan Keith Wilson namun
timpa masalah terus?" Gema menatap Kiara
il. Besok mungkin akan segera reda permasalahannya, maaf ya karena g
ita sama kita. Tapi jangan diam kalo emang lo lagi ada masalah, kita siap buat hibur lo!" Fia
imana kalo pulang sekolah nanti kita main?" Aura nampak meminta per
bahu Kiara dan mengacak rambut Kiara gemas. "
angkulan Gema yang mengacak
bab pria itu mengacak-acak penampilan Kiara, setidaknya tawa ga
agat satu temannya terlihat berbeda dari biasanya, dan k
*
dia sedih!" Aura mengangkat tangan Kiara tinggi. Teman-temannya bersemangat u
membaginya pada kelima teman-temannya yang han
emputannya dan mengajak teman-temannya untuk segera masuk ke dalam mobil karena ta
ditambah supir keluarga Gema perg
ang belakangan ini tengah dirundung satu permasalahan keluarga yang mereka juga
ra dan cerita karena mereka tau, jika gadis itu mau,
erta teman-temannya memilih makan malam terlebih d
makan, ponsel Kiara berbunyi mena
a izin pada teman-temannya lebih dulu untuk menjauh
awab panggilan terseb
pulang? Ini sudah malam
udah izin sama Mamah saat pulang seko
itu berbicara di telepon. "Keith bertanya tadi, Mamah memberikan lok
hnya katakan, dia menoleh memastikan teman-temannya jau
mpai mereka melihat Pak Keith jemput aku!" Kiara mengulun t
u sayang, coba kamu hubungi
a bersuara pada Mamahnya. "
ucap yang terdengar lirih membuatnya penasaran, nam
ken
n Mamah
lagi suara Mamahnya. Ia berkerut kening karena ragu jika ia dengar Mamahnya berucap maaf padanya, suara Mamahnya
nya dan mencoba mencari alasan agar bisa pergi dari teman-temannya, d
setelah ia siap barulah ia kembali kepada teman-t
an Kiara, namun Kiara melepasnya pelan hingga mencip
apa
gak bisa ikut kalian mak
un hanya ini cara agar mereka tidak bertemu dengan Keith
ndadak banget?" ujar Aura yang terlihat s
emput gue di parkiran"
ada masalah keluarga ya?" Tanya Gema dengan nada takut, takut salah berucap.
a baru mau beranjak pergi dan segera menelepon Keith a
t pada Kiara membuat Kiara
terbuka lebar, dan ia segera saja mengg
pergi ya" Kiara segera meninggalkan tempatnya agar tak ada lagi yang
akang berharap teman-temannya tak mengikutinya. Merasa aman barulah Kiara mengambil ponselnya dan mencari
udah menghiasi layar ponsel Kiara. Namun Ki
ekan gambar panggilan dan menunggu s
u menunggu selama itu" Baru di dering pertama, panggilannya itu sudah dijawab oleh Keith da
saya ke Mall kah?" tanya Kiara pelan, mencoba
u bahkan mengamati drama bohong yang
ti tepat berada beberapa langah di belakangnya dan tengah melangkah p
n mendekat pada Kiara bahkan pria itu sudah tak memegang ponselnya sementara Kiara masih sa
pannya dengan senyum lebarnya yang tak henti me
n satu tangannya di hadapan wajah Kiara h
an pandang ke segala arah berharap tak ada satu dari t
ukummu. Bukankah aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa aku tidak mau kamu memanggil
tubuhnya sudah begitu dekat dengan gadis itu b
ahnya karena merasa tertekan dengan ta
, kita bahas hal ini di tempat lain. Ayo aku antar kamu pula
arena tak enak membuat pria itu menunggu lama akhirnya Kiara mengambi
senyum lebarnya dan ia membawa
*
bisa jemput
yang berada di parkiran, ia baru berani me
kamu pergi dengan teman-temanmu
a dan teman-temannya yang mau pergi? Karena dari apa yang Keith katakan pria itu
ti jika saya mau pergi
biasanya jika gadis atau wanita lain mendapat senyum ini akan melele
ua aku mau kamu berhenti berbicara formal padaku, dan hilangkan
s memanggil Bapak apa?" tanya Kiara yang masih s
u kamu memanggil namaku saja tanpa embel Bapak, atau jika kamu mau memanggilku dengan panggilan
ja, bukankah itu tidak sopan?" kakunya ke
mau panggil
erpikir
kak
ukan K
as
dengar panggilan itu yang
ok ya? Lal
awa karena tak berpikir bahwa ia
g akan aku terima lalu ..." Ucapan Keith terhenti saat
ti dari wajah Kiara yang memerah sebelum ia temp
jangan panggil aku Bapak
n agar tak kelepasan dan berujung mencium bibir merah alami Kiara yang
iara yang terlihat salah ting