emetar memegang benda pipih
kku. Perlahan wajah ini banjir air mata. Aku menangis tanpa suara, set
malam. Aku bergeming sesaat, sejak pergi dari rumah kedua orang tua--Mas Raja, diri ini sudah siap dengan konsekue
an. Nenek Rodiah pulang menjinjing keranjang sayur. T
laikum," u
Meski usia sudah di atas lima puluh tahun. Namun, Nenek Rodiah mas
uka pintu, dan menyam
le-bale bambu. Wanita yang hidup selama enam puluh tahunan tersebut menghe
mi bertemu dalam sepersekian detik. Kemudian dia tersenyum ke arahku dengan w
nya nenek sembari memb
le bambu. Wajahnya sedikit lelah, dan kurang i
an, nyaris suara i
a,
akibat buruk untuk kesehatan bayimu. Janga
gejekku dengan mengatakan
hu menghina tapi tidak tahu siapa asal usul kita. Biarkan s
ahal apa yang dipikirkan tak seburuk dengan yang aku lakukan. Anak ini bukan
Lagi pula aku tahu, jika nenek tidak akan berpikir hal buruk tentang bayi dalam kandunganku. Benih di rahim adal
pemandangan perkebunan sawah sepetak, yang ditanami aneka palawija. Nenek memang rajin dalam berk
anak pengusaha kaya. Wanita sepuh itu hanya mendengarkan saja cerita hidupku, yang seda
amun, sayang kami menikah hanya beberapa jam saja. Dalam hitungan
nya akal-akalan saja, agar Mas Raja bisa bebas. Ada sesuatu di matanya yang disembunyikan. Entahlah aku
. Kita akan merawat bayi itu se
angku buruk karena hamil tanpa sua
bangkan sebelumnya, kehadiranku disini bersama calon buah hati. Wanita
saanmu, Nduk," ucap Nene
litan. Bukan hal yang mudah menghadapi semua ini sendirian. Andai aku
ang sudah baik mau menampung di rumah ini. Jika tidak ketemu dengan w
entang kehamilanku, membuat dada terasa sesak. Mereka p
masih menyimpan buku pernikahan dan foto akad nikah, tidak semua
ak, Nduk. Dan jangan disia-siakan
penyemangat hidup, agar tidak putus asa, dan masih ada Allah bers
ahan, memakai gaun pengantin putih. Tak ingin keluarga Mas Raja menghubungi, lantas nomor ku ganti. Cu
nanti kalau anak ini lahir, dan bisa bicara menanyakan siapa bapaknya? Apa yang harus
upun sudah mencoba memaafkan. Apalah daya, tetap saja
a yang terkenal romantis, dan humoris. Hal sekecil apa pun akan dia ingatkan sepert
mbuat hati ini berbunga-bunga. Seakan aku wanita paling
ndu, lelaki itu akan melakukan video call. Dari dalam asrama tempatn
gamu selamanya sampai akhir hayatku." Kata-ka
caya dengan rayuan yang dia ucapkan. Bagiku, Mas Raja adalah sandaran hidup tempat hati berlabuh. Namu
l Nenek. "Kok
af aku tidak mendeng
dan meletakkan keranjang sayur di sana. Meninggalkan aku yang masih dala
berjualan. Dia akan makan di rumah, setelah pulang dari pasar. Aku sudah menyiapkan makan
keroncongan. Aku dan nenek makan sehari-hari hanya ap
anggilku ke dapur, dia
panggil
nghamp
a,
bua
dan mengambil benda berbentuk silinder. S
k menyangka, nenek membelikan lipstik. Sebuah alat
pst
ersenyu
elihat seorang gadis memakai warna ini ter
lipstik Nek. Mendingan ditabung
ndan agar terlihat cantik. Biar bany
ribu tiap hari. Namun, dengan rela wanita tua itu memberikan hadiah, atas jasa memb
ek," ucapku
gan lembut. Senyum manisnya
, Nd
Aku menyimpan benda pemberian nenek. Harganya hanya sekitar dua
untuk memberi hadiah meski harganya tidak mahal. Sungguh mu
asih, Nek,
*
sam