nahan bobot tubuhku yang hampir setengah m
p memangsaku dalam tiap pandangan Mas Raja. Aku ibarat korban yang siap diterkam tepat sasara
belum kembali sepenuhnya ke raga. Tiba-tiba dikejutkan dengan k
n melihat mantan istrinya disentuh pria lain. Ini hanyalah tragedi t
untuk menetralkan degup jantung ini, sedangkan Regan
aan ini?" nada kalimat Mas Raja sedikit meninggi
h Mas Raja seketika berubah merah padam
suka kau menyentuh Zah
terlihat melengkung, sudut bibirnya membentuk senyuman manis. Pria ber
Zahra, kenapa masih emosi melihat kami be
k saling beradu sama lain, dadanya turun naik menahan sesak.
lebih tua darimu. Apa begini caranya seorang dokter menjaga s
menghormati wanita apalagi istrimu," sahut Regan tak mau kalah
ai harga diriku sebagai seoran
ra polisi? Atau sebagai seorang pria bodoh hah?" cibir Regan. Kedua kakak
kan darah akibat pukulan tinju kakaknya. Soal kekuatan Mas Raja mempunyai tubuh
yang berotot. Tangan kekar, dada bidang serta tenaga yang kuat, wajahnya
Mas Raja menaikkan nada bicaranya lagi. Tangannya dengan kas
kan mulai lagi, namun apa dayaku tidak bisa mem
kembali, papanya datang dengan satu teriaka
papanya berteriak. Kedua pria itu pun saling diam dan menun
ni
sama-sama diam dalam pikiran masing-masing. Jantungku semakin ber
mempunyai sifat keras dan disiplin karena hasil didikan dari militer, sedangkan Regan memp
r. Papa pusing melihat kakak-beradik tidak mau akur." Pap
g ayah. Dia selalu tunduk dengan aturan ayahnya meskip
dikkan Mas Raja keras, sikap Mas Raja berbanding t
elaskan pada Papa apa yang kalian lakukan berdua di kamar Zahra." Papan
a ...." Mas Raja me
u, Pa," poton
Regan, wajahnya mendadak berubah merah seperti to
ap Papanya disertai kedua anaknya keluar. Aku memilih diam di kamar sembari membersihkan diri, dan bergant
rti terdakwa yang tervonis hukuman, wajah kakak beradik itu han
enatap satu persatu putra kesayangan
i ada keributan dirumah ini. Kalian Papa besarkan dan didik bukan untuk menjad
berdiri menghadap papanya. Dia tid
dia tidak menyentuh Zahra, maka tidak akan
g dikatakan Raja?" ta
berdiri menghadap menatap kakaknya, ada r
aja menyentuh Zahra yang jelas-jelas bukan muhri
, Pa. Raja berboh
. "Aku menyaksikan denga
," kila
enuding seketika menjadi geram. Regan terus saja didesak
, bukan kalian," dengkus papanya. Suas
ari kamar setelah membersihkan diri dan memakai pakaian y
g aku pakai senada dengan yang dikenakan. Begitu keluar dari kamar dengan pakaian rapi, Mas Raja seketika
ehati setiap kali bersalah. Keputusan semua ada pa
baya yang terlihat masih gagah, berjarak setengah meter dari Mas Raja. Sofa
ari-jemari yang saling bertautan u
a Zahra! Papa tidak ingin kamu menjadi laki-laki yang pengecut. Meninggalkan seorang wan
enjatuhkan talak kepada Zahra. Aku menolak Zahra kembal
a menodai pipi, kata-kata talak yang kudengar kemarin bukanlah mimpi. Kali ini aku dengan jelas mendengarn
ripada ditikam dengan sebuah pedang yang tajam. Mengatakan aku tel
aku yang telah pergi. Dulu, wajah itu selalu kurinduk
bahagian meski itu cuma sebentar. Aku ikhlas menerima talak mu. Aku sabar dengan lapang dada,"
hati ini seperti karang yang kokoh di lautan. Bahkan rasa cinta pun sedang ku s
i lemah, terlebih bila wanita menangis karena terlu
uhkan talak kepada Zahra yang belum resmi men
nghembuskan secara kasar. Dia
ja Zahra! Aku tidak mengingin
k kusangka dia begitu tega melemparku sama seperti barang mainan
u
alan tinju. Tubuh pria tinggi tegap itu lang
mpar setelah bosan kau mainkan!" hardik Regan. Dia mel
n Regan. Aku dengan sergap menghalanginya, hing
mengenai sasaran. Sesaat kemudian pandangan ini menjadi buram,
" teria
*
sam