img Bound by Destiny  /  Bab 4 Pembuktian | 3.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Pembuktian

Jumlah Kata:3289    |    Dirilis Pada: 06/02/2022

kekanakan. Tapi, ketika ia merasakan bibir itu melumat bibirnya, entah mengapa Elice merasa otaknya seperti tidak bisa

ih berharga. Untuk kategori seorang wanita dan juga manusia. Karena terlepas dari bagaimana masa lalunya, tetap ada seorang pria yang akan menyentuhnya denga

simpulan buruk mengenai dirinya sendiri. Yang kerap kali mengatakan dirinya tak lagi bernilai sebagai seorang

ett

an Elice yang menyebut namanya. Sesuatu yang membuat satu tangannya dengan kuat lantas merengkuh pinggang ber

n .

e. Tapi, sepertinya itu setimpal untuk apa yang ia dapatkan selanjutnya. Berupa kulit pipi Elice yang lembu

adar untuk meredakan dahaganya saja. Dan oh, Tuhan! Sepertinya Garett yakin tidak ak

lah membakar tubuhnya. Yang membuat ia perlu menarik udara dalam-d

iapa n

lice. Hingga membuat wanita itu melenguh dan mengangkat kepala tinggi-tingg. Tak b

lice

benaknya. Mengingatnya den

yang c

jam. Kedua tangannya bergerak. Mendarat di pundak Gar

i isyarat Elice. Sejenak ia melepaskan Elice. Membiarkan jas y

an dihiasi oleh urat-urat bertonjolan itu meraih leher Elice. Menarik wajah wanita itu dan langsung

g justru bermesraan dengan pria asing. Karena astaga! Garett menyentuhnya dengan cara yang benar-benar membuat ia merasa bebas.

u kau memiliki hi

mengecup sisi hidung Elice. Menarik sekelumit geli

aku temui," ujar Garett dengan suara berat.

antik. Tapi, malam ini ... bersama dengan seorang pria asing

tak mampu mengalihkan pandangannya dari Elice selama berada di klub tadi.

untuk bisa memuaskan matanya. Memandang hidung itu semau diri

kaki Elice dengan tepat langsung melingkari pinggangnya. Ia beranjak. B

rbuka hingga memberikan kesan basah nan hanga

Gar

empat tidur itu. Membiarkan mereka memantul beberapa kali sebelum pada akhirnya Gare

ya. Bertopang pada satu siku, ia menciptakan jarak yang cukup un

an keanggunan yang membuat Garett terpaksa meneguk ludah. Ia

ak akan

tar sekali dengan malas. "Ada banyak hal

sekarang berbeda. Menghabiskan sekitar sejam dalam perbincangan pada Garett membuat ia mengambil satu kesimpulan ane

ngkas Elice. "Lebih dari itu ... bukankah ka

a di pipi Elice berhenti. Tepat ke

u masih b

ra mereka telah usai. Sekarang bukan lagi waktunya untuk berc

luap. Pria itu mencium Elice dengan cara yang tak pernah ia bayangkan

in. Selain membalas ciuman itu dengan s

nya samar dalam pemberian isyarat tanpa kata-kata. Bahwa

t wajahnya. Membuka bibirnya. Menjulurkan lidahnya. Menyapu bibir Elice de

ice tepat sebelum akhirnya lidah itu meluncur. Menyelina

ri. Menyilakan Garett untuk menginvasi mulutnya dengan j

ana. Perpaduan antara kesan hangat dan menggoda yang membuat ia tak mampu menahan di

dilanda gairah tak tertahankan. Garett membelit. Lalu melumat. Dan kemudian memangg

. Pasrah saat Garett memerangkap lidahnya. Menarik

itu merasa seluruh jiwanya turut ikut serta. Membuat ia melengkungkan tubuh. Mem

ah

skan lidah itu demi melakukan cumbuan selanjutnya.

h Garett. Dalam satu usapan panjang yang memberikan jejak basah

Elice. Dan kemudian ia mendapatkannya. Satu benda yang ketika

rkan Garett dengan cepat melepas pakaian tersebut dari tubuhnya. Hingga ia te

telah lebih dulu mengalami nasib nahas itu. Dan tentunya bukan hanya benda-benda itu ya

nya ada secarik kain berbentuk segitiga yang masih bertahan di sana. Pakaian

agi aku b

rhasil membuat fokus matanya untuk berpindah. Beralih pa

akan meny

ingin melihat. Seberapa berha

lah dua kali ia mempertanyakan apakah wanita itu akan menyesal atau tid

terkembang yang memeluknya. Jari-jari lentik itu mendarat di punggung Gare

i. Menciumnya dengan kuat dan penuh penuntutan sementara tangannya pun berg

an menyusuri tulang selangkanya yang begitu menggoda. Untuk sel

aa

mang, masih terhalang oleh bra yang ia kenakan. Tapi, sungguh. Sen

a ke sembarang arah dan tak peduli ke mana ia akan mendarat. Karena selanjutnya, Garett dengan cep

tanpa sadar. Menyilakan Garett untuk mendapatkan

hi indra perasanya. Yang mungil dan terasa begitu menggoda. Hingga lidahnya seo

gairah berputar-putar di sekitar perutn

an dan kelembutan. Berulang kali. Dalam gerakan

n yang sama dengan payudara lainnya. Dengan tangannya, ia meremas payudara Elice berulang kali.

rett. O

tanpa sadar membuka kaki dan membiarkan kelembaban samar itu menembus tipis kain c

ce .

epaskan puting itu dari dalam mulutnya. Hanya untuk memast

Elice. Lalu meremas bagian yang lainnya.

rett. K

a kewalahan dalam desakan gelora yang makin membutakan matanya. Hingga membuat ia me

rg

nannya membuat pria itu menggebu. Hingga mulutnya membuka besar. Menuruti keinginannya. Kali ini bukan

a. Baik Elice maupun Garett sama-sama tersulut dalam kobaran gel

berikut dengan miliknya pula. Dan pria itu sudah bersiap. M

menunggu. Dengan napas tertahan di d

mbawa mereka pada hidangan utama. Ia meraih kedua

tika Garett menunduk. Menyapa kewanitaannya dala

g kewanitaan Elice. Yang sudah basah dan hangat. Lebih cukup m

Merasakan manis yang ia yakin akan di

ya madu yang tak pernah ia cecap sebelumnya. Hingga menuntut dirinya untuk menjilat. Unt

aa

erpejam erat. Merasakan kehangatan itu menembus d

maka lidah itu pun langsung melancarkan semua serangannya. Memberikan tusukan sedalam ya

ngan begitu lincah mengobrak-abrik pertahanannya di bawah sana

k tetap menekuk. Untuk tetap membuka. Agar ia

membuat lenguhan Elice menjadi suara tertahan. Satu titik yang membuat kaki El

nan. Dalam tusukan. Dalam sapuan yang pada akhirny

aa

at di bawah sana. Seolah tidak ingin membiarkan Garett pergi. Tidak. T

tu, Garett merasakan bagaimana sejuta rasa manis menyapa indra perasanya. Basah dan ha

t lantas bangkit. Mendapati bagaimana kedua kaki Elice kemudian yang langsung terjatuh

ikir bahwa semuanya sudah

ludah. Dan tak punya waktu lama untuk menarik napas k

tak berdaya. Terhimpit tak mampu bergerak di atas kasur yang e

da

pat ketika ia merasakan kejantanan Garett memasuki dirinya dan ia seolah m

tnya. Dengan teramat sengaja memberikan waktu unt

ia tanpa sadar meringis samar. Tapi, waktu yang

menarik pinggangnya. Hanya untuk mendorong kembali. Hanya untuk memb

..

asuki dirinya. Ia merengkuh tubuh Garett. Dengan kuat. Mema

asuk di diri Elice. Tanpa adda egois sama sekali. Ia layaknya ingin memastikan bahwa

a sekat. Kulit yang liat berkat keringat saling bergesekan.

lice. Mendaratkan tungkai jenjang itu di atas pinggangnya. Agar ia

oh ...

a mendapati bagaimana kejantanan itu meluncur semakin laju di dalam kewanitaannya. H

ett ....

n amat kuat. Mempertahankan posisi wanita itu den

rgerak tanpa ada jeda sama sekali. Hin

nggigit bibir bawahnya sekuat mungkin. Tak berdaya ketika hu

. Terperangkap dalam ras

tu, ia bahkan seperti tak menemukan udara. Di mana-mana h

ret

atu hunjaman Garett membuat ia terhempas kembali. Membuat ia terlempar dalam

erpa Elice membuat ia tak mampu bernapas lagi. Lantaran s

rasakan, Garett mendapati bagaimana ada remasan sensual yang terasa memijat kejan

abi buta. Pinggangnya berg

dan m

r dan

makin lama makin membuat pria itu menggertakkan rahang. Dan ketika kuku-

apati Garett semakin gencar menghunjamnya,

rinya yang lagi-lagi terperangkap. Layaknya buruan yang baru saja terbebas hanya unt

t. Membiarkan kuku-kukunya menancap di

ah ...

tubuh ramping itu semakin tenggelam dalam jajahannya. Teramat erat. Hingga n

pasrah dalam gelombang gairah yang saat itu melanda keduanya. Garet

jantanannya sedalam mungkin. Untuk terperosok dan t

nti. Elice tak mampu berbuat apa-apa selain menyerah kembali. Pada

aa

k. Ia pecah. Terurai menjadi keping-keping yang lantas berterbangan

i apa-apa di sekelilingnya, kecuali satu. Yaitu kege

a, ia menggeram. Ia menekan Elice. Dan ia menghunjam dengan beg

ergetar. Yang membuat dirinya terperas habis tanpa sisa. Yang membuat dirinya lenyap dalam kebutaan yang menggelapkan mata.

mbung

img

Konten

Bab 1 Pertemuan Bab 2 Dua Arah Bab 3 Pandangan Bab 4 Pembuktian Bab 5 Tanpa Kata Bab 6 Keputusan Bab 7 Bujukan Bab 8 Penggalan Bab 9 Terlambat Bab 10 Kekacauan Bab 11 Putusan
Bab 12 Terlintas
Bab 13 Pemikiran
Bab 14 Tanpa Pilihan
Bab 15 Langkah
Bab 16 Tatapan
Bab 17 Kebetulan
Bab 18 Tak Lupa
Bab 19 Desakan
Bab 20 Pertanyaan
Bab 21 Terpojok
Bab 22 Geger
Bab 23 Kepanikan
Bab 24 Bertubi-tubi
Bab 25 Kemungkinan
Bab 26 Penolakan
Bab 27 Terguncang Situasi
Bab 28 Permintaan
Bab 29 Pertanggungjawaban
Bab 30 Kebingungan
Bab 31 Ungkapan
Bab 32 Tak Terduga
Bab 33 Pengharapan
Bab 34 Keinginan
Bab 35 Tanpa Permohonan
Bab 36 Keadaan
Bab 37 Membekas
Bab 38 Tertuju
Bab 39 Dorongan
Bab 40 Dalam Luapan (18+)
Bab 41 Tujuan
Bab 42 Yang Sama
Bab 43 Tak Terbendung
Bab 44 Bentuk Rasa
Bab 45 Satu Kesadaran
Bab 46 Terbentang
Bab 47 Pilihan
Bab 48 Pendar
Bab 49 Perlahan
Bab 50 Dalam Pikiran
Bab 51 Dugaan
Bab 52 Tanda Tanya
Bab 53 Tertutup
Bab 54 Samar
Bab 55 Dalam Ikatan
Bab 56 Rangkaian
Bab 57 Bersama
Bab 58 Rintik Gairah (18+)
Bab 59 Geliat
Bab 60 Pijakan
Bab 61 Selubung
Bab 62 Keingintahuan
Bab 63 Taksiran
Bab 64 Tersembunyi
Bab 65 Setitik
Bab 66 Penghalang
Bab 67 Pembuktian
Bab 68 Terbersit
Bab 69 Gerbang
Bab 70 Keberuntungan
Bab 71 Bayangan
Bab 72 Naluri
Bab 73 Tirai
Bab 74 Guncangan
Bab 75 Terkepung
Bab 76 Ketakutan
Bab 77 Tersandung
Bab 78 Keanehan
Bab 79 Bergolak
Bab 80 Ketidakberdayaan
Bab 81 Tersadar
Bab 82 Kecurigaan
Bab 83 Keterbukaan
Bab 84 Percikan Emosi
Bab 85 Hempasan
Bab 86 Sikap
Bab 87 Rintihan
Bab 88 Jejak Luka
Bab 89 Karam
Bab 90 Tindakan
Bab 91 Tertutupi
Bab 92 Gejolak
Bab 93 Berbeda
Bab 94 Strategi
Bab 95 Pergerakan
Bab 96 Cerminan
Bab 97 Gelegak
Bab 98 Pertalian
Bab 99 Berat
Bab 100 Wasangka
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY