img Bound by Destiny  /  Bab 2 Dua Arah | 1.94%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Dua Arah

Jumlah Kata:1910    |    Dirilis Pada: 06/02/2022

anya membesar dengan sorot yang meredup. Dan mulutnya sedikit membu

yang bisa membuat seorang wanita

embusan napas panjangnya. Matanya berkedip sekali. Lalu membawa posisi tubuhnya untuk lurus menghadap

ingin m

gan sedikit pun, pria itu membawa satu sikunya untuk mendarat di atas meja bar. Dalam posisi itu, ia bisa mengamati garis mancung hidung Elice dari sam

nya. Tapi, entah mengapa tidak ia lakukan. Seperti dirinya sudah merasa jenuh. Dan itu membuat ia sempat bertanya pada dirinya s

n pria ya

. Yang mendapat respon berupa satu kerjapan mata Garett. Pria itu di

cerita dongeng anak-anak," lanjut Elice ser

mentarinya. Layaknya ia yang benar-benar ingin membuktikan pada Elice bahwa

a raya, dan katanya menjunjung nilai-nilai norma. Tapi, yang tern

ta-kata yang diucapkan wanita itu. Sesuatu yang membuat ia terpaksa menarik napas dan menahan sekumpulan udara itu d

a .

hatnya mencegah. Hingga membuat ia tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan kuat.

tangan Elice. Mengurai kepalan itu satu persatu. Dengan tindakan yang

a pria asing. Pria asing yang bahkan tidak tau

ang benar. Garett tidak mengenal Elic

ku hingga berkeping-keping. Tidak te

tik itu. Merasakan kehalusan di sana. Dan kemudian barulah ia melepaskannya.

alu terlahir tanpa hati? Terlahir tanpa otak yang bisa mengingat semua janji? Y

elaknya di saat yang tidak tepat, pria itu hanya menggeleng sekali. Lalu m

Kami pun memiliki otak untuk mengingat. Tapi, ma

ada seorang pria yang mengatakan hal segamblang itu pad

kami, kaum pejantan ini, memiliki kecenderungan ego yang tinggi. Yang terkadang justru merasa superior dengan membu

bisa di

, ia menggaruk pelipisnya. Ada sedikit rasa gatal ya

a beberapa orang pria yang memiliki kesenangan tersendiri ketika ia berhasil me

alanku saja. Seperti kalau saja aku bertemu d

an Elice. Dan lalu ia menganggu

n memang seper

kan Tuhan ketimbang meny

buat Garett mengerutkan dah

la tak ada gunanya juga bagi Elice unt

engenalnya. Tapi, dia adalah seorang pria yang terlahir

a dengan perkataan Elice. Tapi, ia diam saja. Tidak meng

garkan kata-kata Mama ketika menyuruhku untuk memilih manajemen bisnis ketimba

eketika. Tergantikan oleh senyu

at ibuku," timpal Garett. "Dia mengataka

anyanya seraya menggeleng sekali. "Karena aku yakin. Bila aku menuruti pe

apun juga aku yakin selama delapan tahun ini t

. Mungkin j

bisa saja menjadi indikasi bahwa perkataannya benar. Bahwa selama delapan tahun bukan h

patkanya, sepertinya itu tidak akan sebanding dengan apa yang akhirnya aku alami.

uruk

Melihat pada Garett dengan sorot hampa. Ia tam

. Pria asing yang tidak akan pernah ia temui lagi. Dan pada satu titik, Elice menyadarinya. Bahwa di saat ini yang ia butu

r. "Hingga terkadang membuat ak

tika ia mendengar kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir berlipstik merah itu.

au

k dan melihat jari-jari tangannya. Hanya pengalihan. Be

rganya lagi. Aku sudah menjadi wani

mber masalah Elice. Tidak akan ada wanita yang seputus asa in

percaya itu. Dan entah mengapa, setelah bertahun-t

ng membayang di benaknya. Awal mula ia bertemu dengan Ariel. Hingga mereka ja

al yang aneh bila pada akhirnya Elice benar-benar menyerahkan hidupnya

ham

Tebakannya tidak meles

idak ingin ber

ahah

a terangkat. Lalu melihat pada Garett dengan mata y

dalam-dalam. "Dia memaksaku untuk menggugurkan bayi kami.

Sungguh. Ia tidak menduga bahwa hal itu yang menjadi penyebab mengapa seorang wanita

ketika membesa

g kemudian mendarat di atas perutnya. Lantas, gurat pedih itu m

dak ada," lirihnya pelan. "Dia sudah p

berusaha untuk menahan isakannya. Wajah cantik itu

ankannya. Tapi, semua kenyataan yang ada mem

biarkan Elice untuk mengambil alih hal tersebut. Dengan sen

a yang paling mem

kan p

menguatkan diri. Karena ketika ia memutuskan untuk menjawab pertanyaan

kasih padaku. Dan dia bahkan tertaw

yang begitu bersuka cita ketika ia justru terpuruk di atas ranjang perawa

rat pada sang bartender untuk segelas air pu

k meredakan sesak yang bercokol di dada Elice. Tapi, setidakn

semuanya selesai sampai

ini hidupnya tak ada ubahnya dengan gelas itu. Tak ada lagi isi di dala

ahnya, keluarga Arie

di gelas itu. Tubuhnya menegang. Dan ia yakin bahwa ini adalah t

g membuat aku tidak bisa melihat

Elice. Bagaimana orang tua Ariel datang. Menyerahkan sejumlah

. Keraguan akan dirinya, yang bisa saja sudah berpetualang di beberapa pelukan pria sebel

an harga diri. Dicampakkan pria yang ia cintai. Tapi, ketika wajah pa

mbung

img

Konten

Bab 1 Pertemuan Bab 2 Dua Arah Bab 3 Pandangan Bab 4 Pembuktian Bab 5 Tanpa Kata Bab 6 Keputusan Bab 7 Bujukan Bab 8 Penggalan Bab 9 Terlambat Bab 10 Kekacauan Bab 11 Putusan
Bab 12 Terlintas
Bab 13 Pemikiran
Bab 14 Tanpa Pilihan
Bab 15 Langkah
Bab 16 Tatapan
Bab 17 Kebetulan
Bab 18 Tak Lupa
Bab 19 Desakan
Bab 20 Pertanyaan
Bab 21 Terpojok
Bab 22 Geger
Bab 23 Kepanikan
Bab 24 Bertubi-tubi
Bab 25 Kemungkinan
Bab 26 Penolakan
Bab 27 Terguncang Situasi
Bab 28 Permintaan
Bab 29 Pertanggungjawaban
Bab 30 Kebingungan
Bab 31 Ungkapan
Bab 32 Tak Terduga
Bab 33 Pengharapan
Bab 34 Keinginan
Bab 35 Tanpa Permohonan
Bab 36 Keadaan
Bab 37 Membekas
Bab 38 Tertuju
Bab 39 Dorongan
Bab 40 Dalam Luapan (18+)
Bab 41 Tujuan
Bab 42 Yang Sama
Bab 43 Tak Terbendung
Bab 44 Bentuk Rasa
Bab 45 Satu Kesadaran
Bab 46 Terbentang
Bab 47 Pilihan
Bab 48 Pendar
Bab 49 Perlahan
Bab 50 Dalam Pikiran
Bab 51 Dugaan
Bab 52 Tanda Tanya
Bab 53 Tertutup
Bab 54 Samar
Bab 55 Dalam Ikatan
Bab 56 Rangkaian
Bab 57 Bersama
Bab 58 Rintik Gairah (18+)
Bab 59 Geliat
Bab 60 Pijakan
Bab 61 Selubung
Bab 62 Keingintahuan
Bab 63 Taksiran
Bab 64 Tersembunyi
Bab 65 Setitik
Bab 66 Penghalang
Bab 67 Pembuktian
Bab 68 Terbersit
Bab 69 Gerbang
Bab 70 Keberuntungan
Bab 71 Bayangan
Bab 72 Naluri
Bab 73 Tirai
Bab 74 Guncangan
Bab 75 Terkepung
Bab 76 Ketakutan
Bab 77 Tersandung
Bab 78 Keanehan
Bab 79 Bergolak
Bab 80 Ketidakberdayaan
Bab 81 Tersadar
Bab 82 Kecurigaan
Bab 83 Keterbukaan
Bab 84 Percikan Emosi
Bab 85 Hempasan
Bab 86 Sikap
Bab 87 Rintihan
Bab 88 Jejak Luka
Bab 89 Karam
Bab 90 Tindakan
Bab 91 Tertutupi
Bab 92 Gejolak
Bab 93 Berbeda
Bab 94 Strategi
Bab 95 Pergerakan
Bab 96 Cerminan
Bab 97 Gelegak
Bab 98 Pertalian
Bab 99 Berat
Bab 100 Wasangka
img
  /  2
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY