hin aku sama mamah." Rev
mangkanya aku pisahin kalian berdua." Jelas Tasya melangk
but anak haram walaupun dia bukan anakku tapi aku sudah menganggap dia seper
enggak akan mengalah, kamu tahu sendiri ka
menatap wajah istrinya yan
amu merasa sih
nti." ancam Revan menggelitikkan
uma bercanda mas hahhaha...." Tasya mem
gan cari gara-
pun berhenti menggeli
ajak kamu Honeymoon." ajak
ih mas. cepat am
sayang." Revan mendekati isterinya lalu m
kut jika Revan meminta jatahnya
amu butuh tenaga kan buat besok nanti." Revan
amar mereka berdua untung saja Tasya mendoro
nya berjongkok dihadapan sembari mengusap kepalan
au liburan yah." tanya Ri
hu dari mana say
sa, sedangkan Tasya memandang wajah suaminya memberi i
ah sama Tante cantik
on itu a
anak sayang." Revan juga bingun
a menundukkan kepalanya karena kecewa tid
ah." ucap maaf Tasya mengu
punya adik?"
t punya adik kaya tema
a semoga adiknya cepat jadi." Tasya memukul lengan suaminya enak saja be
semoga punya adik y
tidak percaya dengan ucapan anaknya it
Revan membuat telinga T
suruh bikin sendiri aja yah, sayang." ucap
Yah" tanya Risa melihat
" Revan menahan tawanya melihat
n, Tasya sibuk memasukkan pakaian ke dalam kopernya.
ng tua suaminya, Tasya melirik Dita dengan tatapan tidak suka
ntu Papah jangan sampai kenapa-kenapa.
juga bersalaman deng
au punya salah." Revan mem
h sudah ma
ik enggak lama kan li
ma kok." ucap Risa menciumi kedua pipi Risa ia
ecepatnya pulang." Revan p
yah Dit." pesan
hati dijalan yah mas." Dita mencium tangan
ka." bat
awa kopernya menuju parkiran mobil, Revan m
awab Revan de
emana. Tasya memukul lengan Revan namun Revan malah membalas dengan mengusap kepalanya. "Masih sekitar 2 jam lagi, T
menyenderkan kepalany
evan mengusap kepalanya dengan lembut, kemud
turun dan menyerahkan kunci mobilnya ke penjaga menunggu didepan ruang yang
gamit pinggang Tasya, mengarahka
l?" tanya Tasya
ini bersama keluargaku beberapa tahun yang lalu, jadi sekarang j
ng Hotel, pantas saja rasanya hangat seper
otel mengetuk, berterima kasih kar
katanya kita enggak perlu repot-repot cari
nya kembali menjelajah sekeliling kamar ini. Tasya memandang foto-foto
tanya Tasya me
evan mendekati isterinya sambi
"Tapi lucu..
lu punya suami
lah bahagia menikah dengan kamu." Tasya
kah dengan kamu." Reva
u, Bau keringet tahu." Ta
ya lalu menggelamkan kepala Tasya
a, suaminya sudah kabur memasuki kam
tetangga, teriaknya nanti aja malam." teriak
andi ia membereskan pakaian yang berada di koper dimasukkan ke dalam lemari Vi
dengan berbalut handuk dipinggang tanpa pakaian sehelai pun m
untuk mengambil pakaiannya ia mempuny
k Tasya saat Revan suda
mengambil satu tangan Tasya menaruhnya dipe
asya mendorong tubuh suaminya ke
, kalo kamu peng
ali menengok ke belakang membuat dirinya terkejut
sini sih." teriak Tasya saat
sudah pernah liat kan?" Revan heran mengapa istrinya
melemparkan bantal ke arah suaminya untung saja tidak me
ju kok dibilang jahil." protes
ngan disini juga
ngkat kedua alisnya pura-pura be
mandi lah." p
ri pada kena marah isterin
ar mandi Revan keluar dari kamar mandi den
enanyakan kepada isterinya apakah
a melihat tampilan suaminya dari atas hingga b
pinggang Tasya tapi melepaskan pelukan suaminya
?" tany
mandi d
ap wangi, jangan mandi dulu
mau begituan. orang aku mau j
malah menghindarinya mengambil pakaian diatas kasur lalu berlari me
ya dan berkata selamat hukuman dari suaminya, kalau ti
kaian soprannya ia tidak mau pakaian seksi karena tidak mau m
n melihat isterinya sed
nya dari kaca rias melihat suaminya dengan tatap
senang-senangny
dem dikamar doank." Jelas Tasya mengoleskan cream diwaja
an-jalan keluar kamar." Revan mendekati Tasya memeluk dari belakang tubuhnya t
h- jauh tapi malah enggak liburan
kamarnya soalnya aku ingin begituan sama kamu yank." Revan meng
g suaminya agar berjauhan, kenapa suaminya malah jad
cowok yank."
angan begit
ri kamar ini, kalau enggak mau nurutin perint
jalan-jalan lebih baik menuruti perintah suaminya iya kali
van kembali memeluk Tasya dari belaka