" Tasya heran kenapa suaminya jadi lembut
karena kamu salah
mbela isterimu sendiri" Tasya memlingkan
u" Revan pasrah karena dia tida
aku nggak marah lagi sama kam
hh ngga
" Tasya memukul dada bidang su
rhentikan Tasya untuk tidak memukulinya lagi, jika
, gagal kan jadinya." gerutu Dita deng
amu nggak
ku serius
aku m
eluk Tasya untuk uc
ngkan makanan diatas meja makan, disana semu
" sorak gembira Risa sudah m
njak dari kursi makan untuk memban
an sayang." sindir Nayla
i kan mah." dengan bangganya
tin Dita sedikit agak kesel melih
tinggal diam ia masih merebut hati Rev
nya mikir donk." sudah beberapa kali Nayla menyindirnya tetap saja tidak mempan mungkin hat
papahnya Revan tidak membela siapa-siapa, wajar saja jika sahabat anaknya dekat deng
pada suaminya,. sedangkan Risa hanya diam sa
ta menahan senyumnya ia sangat
itu wajar." jawab papahnya Revan, anak
a." Nayla menutup pembicaraannya lalu
ayla untuk mencuci semua piring bekas makan tadi, t
g ke dapur untuk dicucikan, tapi mertuanya menol
aja yang cuci pirin
i ma
tuanya. "sudah kamu temenin suamimu saja,
mengangguk kemudian Tasya pun menemani suaminya
ngelunjak loh Tan." Dita mengompori Nayla untuk m
? ngatur-ng
ur Tante tapi cuma
g itu pakai tangan bukan mulut." Dita tidak melawan u
dengan laptop miliknya, sepertinya ia sed
nya Tasya dengan hati-hati berb
Revan sedang fokus dengan laptop tanpa
n kopi nggak ma
annya, tanpa melihat arah Tasya, matan
ya melihat Dita yang sedang mencuci
basa-basi menyamangati Dita agar lr
h." Dita merasa bahwa
ati mbak loh." Tasya berbicara semb
k saya kan." sindir Dita tanganny
mbak." Tasya menuangkan ai
arah mata Tasya menatapnya dengan sinis, membuat Tasya
u benda yaitu sendok ia ingin melempar
i nggak suka sama mbak." teriak Tasya berlari
dengan suara keras sampa
skan tawanya yang tadi sempat menahan t
tanya Revan melihat isterinya berlari-l
erus aku difitnah katanya aku ngejek dia padahal kan nggak." Tasya mendeka
ya itu jawab
r juga." sindir Tasya sedari tadi dicuekin
egur Revan matanya tidak pe
ulu dari pada isterimu." Tasya terus menyind
buah laptop miliknya di atas meja, ke
menolak perluk
uk kamu dulu sebentar." Revan t
ptop kamu sana
van tertawa-tawa melihat isterinya
nak nggak" tanya Tasya menan
punya keturunannya. tapi kan sayang kita udah puny
u nggak mau yah pu
ng." Revan membalikkan tub
ng nggak mau punya anak
g punya anak dari dar
riu
begituan sama aku." reflek Revan berb
s." Tasya memukul dada bidang
berhentikan pukulan itu den
itu juga kali
ng." kode keras
terbengong denga
nya
pura-pura ti
u nggak
eh aku
rinya dengan wajah semakin dekat tapi Tasya
nap
a mengingatkan suaminya untuk
pa." pura-pura
nya itu
Hawa nafsu yang." mereka berdua pun m
okonya sedangkan Tasya sengaja merapikan mukenany
main." Revan tahu jika isterinya
sung mendorong isterinya ke kasur. Revan berada di atas tubuhnya, ia melihat bibir isteriny
elihat isterinya masih terbaring tertidur dengan nyaman mungkin isterinya terlalu kecapean
sampai nyaman begini." Revan meng
i mandi pun Tasya belum terbangun dari tidurnya, niatnya ingin membangunkan isterinya u
api namanya sudah menyiapkan makanan untuk semuanya, ia juga
mertuanya memasak, Nayla melihat Revan yang sud
a melihat anaknya baru bangun jam segini bi
di malam aku
n jam segini belum k
kayanya ke
amu doank deh." Nayla sempat Bingung mengapa menantunya kecapean j
a menuduh anaknya bahwa mereka berdua sudah melaku
r yah." Nayla memukuli anaknya, seharusnya mamahny
sar kok." Revan mencoba mengh
sya mengandung anak Revan." dibalik dinding tembok Dita m
agi Nayla menuduh anaknya b
lo nggak percaya tanya
ntu mamah." Nayla melanjutkan aktivitasn
ukan sih, kok mamah gue bela