atas kamarnya membuat Revan terkej
n berlari-larian melewati mamahnya
sih." tanya Nay
manggil Revan ma
dah tah
ah." Suaminya Bingung dengan ucapan isterinya belum
he." Nayla menggaruk ke
arain Tasya." batin Dita mena
hubungan suami isteri." Nayla menjelaskan k
cucunya, bukannya mamah ngebet pengen
ir Dita matanya melirik mereka berdua, Risa menundukkan kepalanya ia sangat sedih dengan ucapan Neneknya.
e sekolah kan." Dita mencoba menenangkan anaknya agar
menganggukka
mungkin efek semalam, tubuhnya pun masih diselimuti ia berniat ingin mandi tapi tubuhnya masih ti
kat ke arah kasur mengusap rambut iste
gara kamu mainnya kasar." menc
agih kan." melihat isterinya seperti itu
malah mau lagi." gerutu
kin ketagihan sih." Revan menc
teri kamu lagi kesakitan." lirih Tasya me
mu tapi aku lihat kamu jadi nggak te
Revan jadi merasa bersalah karena
u ke ma
ya ke buka." teriak Tasya yang sudah digendon
ku sudah lihat s
sir Tasya melihat suaminya
in kamu dulu" tawara
iak Tasya sambil melemparkan sal
aku pengen
rgi sanaaa." Tasya menutupi t
wa terbahak-bahak melihat kelakuan isterinya sepe
sya diruang makan semua orang melihat
ahnya heran melihat anak
hehehe." Dita menatapnya tidak suka dengan
ja Tasyaaa."
yla kepada anaknya jangan sampai terja
isteri ku aja kok." jelas Revan
sar sama menantu kesayan
ap
makin sayang sama si Tasya sih.
lah yah." tanya Revan melihat anaknya
Risa menjawabnya
gkat sama siapa
ma mas aja, boleh
engan tersenyum tipis, Nayla menatap Dita tidak suka
a gembira. lalu Revan duduk di sebelah Ris
ya sudah selesai membersihkan badannya ia me
asya mendekati Revan la
luk lengan suaminya ia sengaja membuat Dita cembu
aku juga mau nganter Risa ke sekolah." Revan ingin menurut
ita menatap si
sya beranjak dari kursi makan la
intaan isterimu." saran papahny
r lagi banyak kerj
rutu Nayla sedikit agak kezel melihat kelakuan
ingung bagaimana dengan anaknya ia ha
k yah, aku dia
u dengar
at anter kamu ke sekolah, lain w
Tasya sih dibandingkan Risa." b
ayahnya dan semua orang juga berbeda dengan Nayla yang tidak mau
amar dulu mau
imu." perintah Nayla la
sampai didepan pintu tangannya perlahan memb
keadaan posisi meringkuk seperti bayi yang
" pangg
idak ada sahutan
kantor." Revan mengusap puncak kepala isterinya
mau apa lagi?
u." usir Tasya menutupi wajahnya den