dia punya sampai-sampai kamu enggak bisa melepaskan di
ay
eketika saat kami berpaling m
memang hubungan kami sudah tak sehat. Begitu banyak keributan, amarah juga sikap anak-anak yang jadi keras padaku, semakin memperjelas semuanya. Meski aku tahu ini semua salahku, namun tak b
ngan ke sini, hati-hati ini loh nanti kena pecahannya, kamu ja
Sudah dipastikan kali ini aku tak akan bisa menghindar lagi. Dan benar saja begitu Bude kembali, bersamaan dengan Pakde yang telah seles
apak tahu Ibu kesal, tapi di sini ada anak-anak, enggak
bu juga enggak akan kayak beg
apa masa
mantu kesaya
Dewi ada apa sebenarn
tentu saja aku refleks menatapnya. Ta
r itu
ng masih di ambang pintu, dia bahkan masih memegang sapu. Wajahnya seketika mer
bali di lemparkan ke arahku,
ang
di wajahku. Meninggalkan darah segar yang mengucur di bibir. Dia sama sekali tak menghiraukan kakinya yang menginjak serpihan beling yang ia lempar. Bahkan sekarang dia
Pakde
embela dia Nd
mau pasang badan untukku. Sek
wab apa? Dewi saja sudah bingung tiap kali Rafa tanya kenap
ada kami, kalau kamu sudah enggak k
pak sama Ibu, sudah cukup Dewi
i justru lebih saki
anita itu, namun Pakde, malah menariknya. Meski begitu bisa kurasa
-anak Nduk, kamu buat apa menangisi laki-lak
gingat wajahnya sudah tampak seperti mayat hidup. Maafkan aku W
Pakde, yang menyadari aku
t antar Dewi
nggir sana! kalau enggak ingat anak-a
hh
sratku hilang begitu saja. Padahal biasanya aku begitu bersemangat hanya melihat namanya terpampang di layar. Haru
h gue bod
ukankah wajar bertanya tentang keadaan Dewi? Sialnya bukan jawaban yang kudapatkan namun l
sudah punya ancang-ancang kalau saja tiba-tiba dia memukul, se
saja cukup untuk mem
af Pakde, saya
ahu salah ken
i, ini terakhir kaliny
lsh
t dan santun dalam sehari saja bisa berubah sekasar ini. Tatapan P
a mau sekarang juga saya bisa b
siapa. Lagi pula, dengan melihat kondisinya saat ini
putusan
mempertahankan rum
sann
at, kasihan nasib mereka
ti sama perlakuan kami. Sekarang saya enggak mau tahu ya,
bisa beg
bisa? Dia anak
ya buat bicara sama Dewi dulu, setelah itu terserah
nahan Dewi di sini. Bagaimana pun aku sadar Eiden tak punya kem
gak!" teriak Pakde. Dia in
, lalu mendekat ke Dewi
saki
urusa
sama anak-anak pergi, malam ini
langsung terlonjak, lalu
nap
u buat tingg
ernah selingkuh dengan se
arus kamu ingat, hak asuh anak enggak akan aku serahkan begitu saja
amu Mas!
anya, dengan apa kamu bisa mencukupi kebutuhan mereka, kalau kamu sendiri enggak kerja, pihak p
gan lancangnya masuk, la
ita pe
yang akan dia ambil. Aku yakin dia pasti bingu