img Dosa yang Tak Termaafkan  /  Bab 3 Habislah Aku | 8.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Habislah Aku

Jumlah Kata:1159    |    Dirilis Pada: 18/02/2022

dah sarapan belum? Kita sarapan dulu sini!

eka bawa dari kampung. Saat aku ingin memakannya entah kenapa aku jadi penasaran dengan ekspresi Dewi, tepat saat itu ma

n baru kok masih tatap-tat

, diiringi tawa renyahnya. Dan itu tentu menular padaku, t

dulu, aku titip anak-

ama Pade datang ke sini kan, karena kang

kasih

nya men

gak diant

Bude, lagia

anya, dan entah kenapa dia terl

ana antar, kalian pasti enggak punya momen berdua, kar

rlihat menggemaskan. Sepertinya aku sudah gila kali ini. Apa memang benar kami tak pernah menghabiskan waktu berdua, k

sama sekali kok, ayo

ergi, orang suamimu saj

egasnya dengan n

aja Dewi ucapkan. Tetapi saat itu juga Dewi lan

i temani Bude

u kamu maunya

mpercepat jalannya. Bude tersenyum padaku,

u kamu sudah bosan, kembalikan! Kasihan dia sudah enggak punya siapa-siapa, ini sekedar cerita saja ya, jangan tegang!" Bude te

kok tegang banget

atu saja aku kebingungan menghadapinya. Lengk

bosan sama Dewi, ya kembalikan ke kita secara baik-baik, p

sakiti Dewi, orang tadi saja t

cuma mengi

berat-berat, itu Rafa sama Adit sudah menunggu di atas, ambilkan

apak ini cari barang apa

Ibu

an, jangan

iya

ihan itu Dani samp

uma mengin

nggak usah dimasukkan ke hati Dan

iya

pa yang tengah terjadi. Ken

asa heran sayang Dewi tak mau menjelaskan apa pun dia lebih memilih pergi ke dapur, mengolah sayuran, bahkan kalau biasanya dia akan memasak dengan Budenya

sih?" tan

depan orang banyak. Ya Tuhan jangan-jangan di sepanjang jalan

, si

, entah tengah membicarakan apa yang jelas seseka

etap tinggal seatap tetapi tidak dengan cara

ke lantai atas, aku m

u ke

er

kenapa-kenapa kan? Kamu jatuh di ja

a s

ang-datang menangis begitu, mana ada Pak

khawatir, tapi t

yang penting kasih tahu dulu

gi Mas! Pergi!" Dia kembali mendorongku, aku harus bagaimana kalau tak sege

ih? Kena

an, Dewi beralasan kalau dia sedang tak enak badan. Memang saat kulihat wajahnya pucat, tet

enggak mau

menatap sekilas, lalu

bingung, Bude sama

raih keningnya

ang salah tap enggak baik menyiksa diri kamu sep

cepat membaringkan tubuh di sampingnya, kini jarak kami han

nak yang butuh kamu, mereka terus menanyakan Mamahnya, kamu

an lagi buat ku

na nasib anak-anak, merek

erempuan yang sama, jadi selama ini yang kamu bilang putus, itu cuma kebohongan? Harus bagaimana lagi sih aku sama kamu, kura

ekali enggak salah, aku saja y

hon

arnya ingin berhenti,

yang dia punya sampai-sampai kamu enggak bisa melepask

AY

mi, begitu berpaling, ternyata ora

lah mendeng

a, kami hanya saling me

!" Sekarang Bude malah ber

Habisl

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY