andia yang sedang berjalan menuruni tangga. Ekspr
eduanya merasakan permusuha
ni?" Devita bertanya blak-blakan ke
yang menanyakan pertanyaan itu padamu. Devita, bagaimana kamu bisa menjadi orang yang begitu tidak tahu malu? Setelah tidur dengan pria lain kemarin
dia tidak menunjukkan sedikit pun tanda-tanda kelemahan di hadapan Chandia. "Ini rumahku, dan aku adalah istri Leon. Bagaimana denganmu? Kamu hanyaama sampai tidak bisa mel
? Jangan bersikap terlalu naif. Kamu tidak ada gunanya lagi bagi Leon. Keluarga Laksana tidak lagi membutuhkan kehadiranmu di sini. Sampai sekarang, tidakkah kamu menyadari bahwa d
Dia tidak ingin melihat wajah Chandia sedetik lebih la
dan mengangkat tangannya untuk mendorong Devi
ndia tersandung dan jatuh ke l
eluhan. "Devita, bagaimana kamu bisa setega itu melakukan hal ini padaku?
ngar teriakan Chandia. Wajahnya menjadi gelap ketika dia meli
meluknya. "Sayang, apakah kamu baik-bai
kerahnya erat-erat dan menangis terisak, "Sayang, mengapa kakakku
setelah mendengar
encian. "Devita, apa yang baru saja kamu lakukan padanya? Siapa yang pernah memberimu hak untuk memukul wanitaku? Kamu pasti
p pria yang dulu pernah dicintainya itu dengan penuh kebencian. "Kalau begitu bagaimana dengan anakku? Kamu sangat tidak berperasaan dan menjualnya. Apa kamu pikir kamu bisa
eon. Dia ingin memaki dan mengutuk pria t
n segera kembali padanya. Dia berpikir bahwa mereka mungkin saja masih b
ghancurkan segalanya. Pria itu menga
pernah mencintaimu sedikit pun. Aku menikahimu hanya karena kekayaan keluarga Yema. Aku telah mencint
i bahwa semuanya palsu. Dia tidak pernah sekali pu
uhnya mati rasa. Dia melangkah mundur dan bertanya, "Apakah
at lemah ketika dia men
tidak punya uang sepeser pun sekarang." Leon memandang Devita dengan mata dingin dan tatapa
s asa. Dia tiba-tiba meraih pisau buah yang ada di
tas untuk mati, Leon! Kamu tela
dia akan menjadi seora
endam anaknya jika dia membunuh pri
a kasih. Mereka akan tetap miskin sampai sekaran
kan dia yang tidur dengannya malam itu, dan dia bukan ayah dari anaknya. Dia menahan penganiayaan yang di
lanya untuk keluarga Laksana. Tetapi dia menyesali bahwa dia mencintainya se
ik. Wajahnya menjadi pucat pasi karena ketakutan. Katrina berge
a dan melemparkannya keluar dari pintu
dan merasakan
, dia mendongak
keributan atas apa yang kamu lakukan padaku barusan karena kamu telah membantuku kemarin malam. Ambil akta cerai ini dan segera
nyambar Devita dan menghancurkanny
engan tatapan tercengang, ma
ada Leon untuk tidak menceraikannya. Tapi dia akhi
menipu dirinya
il menggertakkan giginya. Dia menatap Leon
barusan ka
k dicintai. Aku seharusnya tidak dibutakan oleh cinta terlalu lama." Devita berdiri sambil mengangkat dagunya, dan memandang
mengadakan perlombaan tatap muka denganmu. Tapi aku takut waktu itu tidak akan pernah datang. Ka
masih harus pergi ke rumah sakit dan melihat ibumu untuk terakhir kalinya. Dia tidak bisa membayar biaya pen
ar berita buruk seperti
atunya keluarganya y
unya waktu untuk berdebat dengan kedua orang ini
as dan jelas dari seorang anak kec
ggu
anak kecil itu deng
i luar gerbang vila. Beberapa pria berbaju hitam keluar dari mobil dan berd