tahun, tetapi dia jauh lebih pin
n rambut yang disisir rapi dan kacamat
wal. Tangannya menggenggam erat wanita yang berada di sampingnya, la
belum pernah bertemu anak kecil yang memilik
pun dia sendiri bingung. "Ya, b
mungkin saja Ibunya. Tanpa banyak berpikir, dia mengusap tangan Devita dengan lembut sambil meyakinkannya, "Tentu saja. Apakah kamu tidak
kata-kata yang keluar
rnah melihat anak ini. Pada pemikiran itu, Devita berkeinginan bahwa dia tidak akan me
dengan lembut. "Di sini sangat berbahaya. Ayo pergi dengan
erinduan. Jika anaknya ada di sisinya
erti anak laki-laki y
atinya untuk merasa kesal pada Devita yang membelai wajahnya dengan lembut. Dia menolak tawarannya dengan su
pula, dia hanyalah seorang anak kecil. Namun Devita memerhatikan pe
lap dan dingin. Dia hanya seorang anak kecil, tapi Leo
nak liar dari mana ini? Tidakkah kamu tahu bahwa tidak sopan bersikap sep
n anak itu, dasar brengsek!" Devita melemparkan tatapan tajam kepada Leon, t
, Budi tidak gent
irnya saat dia melambaikan tanga
ana membeli Perusahaan Cahaya pada awal tahun, mereka menyuap seorang pejabat pemerintah yang bermarga Zainul. Pihak berwenang sedang menyelidiki mengenai
berubah menjadi gelap s
lkan tinjunya dengan keras. "Anak liar dari mana ini? Berani
Budi, dia menerjang kaki Leon
amu menganiaya Kak Devita? Aku
ng Budi kare
sentak dan memelototi pria itu s
pa kamu melakukan hal
datang dari mana anak liar ini?! Katakan padaku dengan jujur! Dasar wanita murahan yang tidak tahu
nya bangun dan membersihkan kotoran di tangannya lalu memerintahkan, "Penjaga, aku ingin
tuk lingkaran di sekitar mereka untuk melindungi mereka dari
ut kesakitan di lanta
apapun dari Leon, dan menutup mul
suara cemas dari Katrina saat dia m
u di depannya. Dia melanjutkan setelah ragu-ragu untuk beberapa saat, "Agennya baru saja menelepon dan mengatakan bahwa masalah Chandia yang membeli Penghargaan A
nangguhan itu berarti berhe
rasa malu yang menyelimuti s
pelukan Leon karena tidak tahu bagaima
trina melepaskan kain lap dari mulutnya. Katri
aksana kac
dalang di balik semua ini?" Suara raungan Leon bergema di area itu. Dia san
a tuduhannya. Sebaliknya, dia tetap bungk
mencengkeram gaunnya dengan erat ketika dia melihat ke bawah. "Ibu, jaga ucapanmu. Kamu akan
a dan menariknya masuk ke dalam mobil
a tercengang ketika dia mencoba untuk mengi
ia duduk di seberangnya. Anak itu menga
k si brengsek itu," rengeknya sa
si kecil yang cemberut itu. Dia berseri-seri pada Budi dan dia mengacak-acak
dungimu mulai sekarang!" Budi berseru. Wajahnya meme
ncinta
k bisa memanggilku Ibumu begitu saja. Panggil saja aku dengan sebutan Tante. Jadi, maukah kamu me
kecil tak dikenal akan datang dan
si Ibunya. Dia ingin pergi ke rumah sak
endiri. Seorang anak tanpa kasih sayang seorang ayah adalah hal yang paling menyedihkan. Ibu, jika kamu tidak mau membawaku
ya dengan lembut ketika mendengar isak tangisnya. Rasa sakit terbe
aimana penampilannya sekarang. Apakah anak i