apa
an saat pria itu menatapnya tak suka. "Ehm... sa-saya pikir anak A
g masih terlihat sangat muda. Feli masih tidak percaya jika wanita itu mem
bali memperhatikannya, seakan menilai. Pria itu tak suka diperhatikan sedemikian rupa seper
pa pria itu terlihat kesal?
g normal? Maksud Feli, gunakanlah bahasa yang dapat ia
eli untuk satu bulan ke depan, membalas ucap
da yang l
tapi dia terkejut karena dia pikir dia akan merawat seorang bayi. Tidak tahunya yang h
Mierda!
Hi
iam saat melihat tatapa
anakku mulai hari ini. Ah tapi kau bisa istira
Itu sudah resikonya karena bersedia ditempatkan d
tapi bukan berarti kau tidak memperbolehkannya
natap Feli sinis. "Kalau begitu,
dengan orang lain?" tanya wanita asing itu, mena
M
nya. Mah-dreh harus segera pergi.
lemari di dalam kamar yang akan kau tempati," ucap sang w
tinggal di sini juga?" tan
perti yang aku katakan tadi, kau aka
g.
ba-tiba saja be
sah payah. "A-ada berapa orang yang tinggal di rumah ini, Nyonya? Ap
eperti itu?! Kau tahu,
Hijo
M
atunya maid di sini. Pastikan kau merawat anakku deng
n bayi, M
milik Mah-dreh," ucap wani
an kesal sebelum ibunya benar-benar pergi d
ngan Feli tadi. Dua orang ini masih terdiam di tempat dengan pikiran masing-ma
yang bisa dibilang seksi dan terlih
an bodyguard yang menjaganya. Tapi kini, dia justru harus tinggal berdua
sa berputar memi
ti a
an, dan langsung bergega
nya menjadi majikan, justru k
an!" bisik
depannya tiba-tiba membalikkan tubuh.
os. Ia menelan saliva susah payah.
k salah menangk
a sedang
k seperti itu?" sindir sang pria, kar
S
Kau ini ber
sung kembali melanjutkan langkahnya men
!' maki Feli di dalam hati. Feli menghela napas k
nt4h setiap kali menyeb
kam
ruh penjuru kamar yang sudah dibuk
segan-segan mengusirmu dari sini kalau sampai kau melakukan satu kal
a ini tidak ada orang yang sempurna. Masa hanya
au lancang
ang? Aku han
ak suka
antah. Aku hanya
AN! Ingat itu!" Sang pria langsung berjalan pergi meninggalkan Feli di ruangan didominasi berwarna putih itu. Ruangan yang entah berapa kali lipat lebi
satu kali?" Feli menggigit bibirnya cemas. "Kalau seperti ini, aku pesimis akan bisa m
lak-balik menatap ranjang
n? Kecil sekali ukurannya! Memangnya aku in
r kecil yang dia bawa, lalu ber
ini. "Ranjang sialan!" umpat Feli masih dengan kekesalannya. Matanya sudah berkaca-kaca. "Ini sakit sekali... hiks... sialan!" umpat Feli sekali lagi. Isakan su
, dia sudah berani membantahku. Dasar maid sial4n! Baru kali ini ada maid yang berani bertingkah seperti
ejian pertamanya, dengan mengganti gu
memerintah orang-orangnya untuk memindahkan pakaian maid yang menjadi seragam wanita itu ke sebuah ruangan kecil y
*