Jadi Suami Ternyata Se
IH_TELAH_ME
at Me
dengan perasaan tak karuan. Pikirannya masih tertaut pada Sukma. Kenapa perempuan itu sama sekali tidak ingin menemuinya, pada
" Bu Emilia---ibu Ahsan bertanya ke
entar ke depan, Bu!
. Dia masih duduk bersandar pada sofa samb
pada Sofa di samping Bu Emilia. "Ada apa,
rnya datar. Lalu menatap wajah putra
k sambil mema
, Bu! Gak usah ada yang dibahas lagi. Mendin
gak akan melarang, San! Asal kamu jangan lagi dekati Sukma. Dia sudah mau menikah. Jangan mer
ikah. Dia pasti dipaksa, Bu! Karenanya aku hanya ingin meminta kepasti
ibunya Sisil. Sukma itu hanya lulusan SMP. Ibu gak yakin dia memiliki attitude yang baik juga. Ibu mi
au bahas tentang itu, ak
in memangkas jalur komunikasi Ahsan dan Sukma. Dia pun langsung menerobos lapisan berikutnya yaitu be
beberapa bahan skripsi yang berserakan dia abaikan. Jemarinya kembali m
berusaha sebelum janur kuning benar-benar berk
cemburu dan kembali padaku dan sadar jika dia sebet
termenung sambil menyugar rambutnya. Berkali-kali menarik napas
ng. Membayangkan seraut wajah cantik itu diingatannya. Senyuman, tawa,
idak sepertinya yang sejak kecil merasakan kosong dan kehilangan kasih sayang. Sukma bertekad ingin menjadi orang pertama untuk membahagiakan putra-putrinya kelak. Menemaninya bermain, menggambar, masak-masakan, main mo
di tepi tempat tidur Sukma. Sukma hanya melirik
ke sini!"
kma hanya
gimana ya menurut kamu
jawab Sukm
Sisil menelisi
ari kamarku, jangan ganggu!" Sukma melirik
mbil terkekeh. Dia berdiri lalu membungkuk samb
g deg ser!" ucapnya. Lalu Sisil m
nya mendadak berantakan mendengar k
mpai hal sejauh itu?" lirih Sukma. Tetap saja sisi nuraninya
jauh mengambil keputusan. Aku ini calon istrinya orang
uku itu dan disimpan. Sudah tidak ada
keluarga Pak Bagas akan datang lagi. Membawa putra dan
agi untuk menjaga toko sembako. Pak Bagas memberi Ambu sejumlah uang untuk melak
a mau menggunakan uang itu untuk perawatan Sukma. Sisil takut, jika Sukma tampil jele
ya dijadikan alasah Ahsan untuk berkunjung. Meskipun tak sekalipu
udah mulai tertarik padanya. Bahkan dia sudah semakin b
siap untuk ke salon, ya! Tapi Sisil gak bisa nganter kamu karena ada janji mau pergi sama Ahsan. Kamu berangkat sendi
a pakaian itu. Dua buah dress minim
ku pakai baju bekas yang Ambu kasih saja. Itu masih lebih sop
il sempurna. Jangan sampai anak Pak Bagas mundur ketika melihat penampi
g benar-benar tak nyaman. Sekali lagi menggele
tidak akan menjadikan Sisil korban. Ambu tenang saja. Aku tahu diri. Akusesuai, tetapi lebih pada alasan Ambu yang
ih banyak. Kamu itu sudah Ambu belikan malah banyak alasan. Awas saja kalau sampai anaknya Pak Ba
enatap punggung Ambu y
... Peluk Sukma, Pak! Kuatkan Sukma
tapi ke mana? Bahkan hanya Abah sama Ambu yang selama ini peduli? Ya Allah, semoga perni