mil
ARAH P
ar
na Dewi
swari
an ini. Untuk pertama kalinya aku ingin menikmati waktu kita berdua," seru
t," ucapku seraya melihat sekeliling. Banyak m
ia tau!" aku mencoba memperingati lelaki itu agar perselin
nti sore, aku sudah tak sabar,"
ini sungguh sangat perhitungan. Tak mau ru
chhh," ucapnya genit. Aku terkekeh geli m
patkan dia seutuhnya," batinku melihat ia berla
seperti Mas Fadlan. Resep jitu yang akhirnya membuat ia tertunduk dan me
Aku menatap balik mata itu tajam. Sial. Ternyata Nania , saha
tatapan tajam dariku. Ia kemud
embali memata-mataiku, kau akan be
ku tatap mata Nania dengan tajam. Ia segera menunduk begi
gaja untuk memperlihatkan pahaku yang mulus. Tak ayal beberapa pasang mata lelaki mesum meli
*
aku melangkah menuju kafe seperti permintaan Mas
g, yok Mes," t
lah. Aku tak ingin memberi harapan pada pemuda kere sepertinya. Naik motor bukan levelku. "Apalagi motor
lihat siapapun menunggumu, Me
" tanpa menunggu ucapannya ak
Me
engesalkan. Dasar pemuda kere
ang sebelah kafe, aku t
lalui ponsel baruku. Hadiah
li
Sebuah notif balasan
ap my
h lagi lelaki ini akan berada
*
ya berbinar begitu melihatku. Aku seperti sudah tau isi otak n
tubuh ku. Tak ayal perbuatan nya menimbulkan protes dariku. Bisa-bisanya
s Fadlan menarik tanganku. Ia seperti anak kecil yang minta di beli k
k tanganku kencang. Aku sempat hampir tersungkur akibat ulahn
iet
la
memasuki kamar hotel. Ruanga
u kau mau mandi bersamak
akku . Aku tak ingin ia tahu jika aku akan melakukan ri
ma," lirihnya dengan tatapan nakal.
yang berada tak jauh dari tempatku berdiri. Ku tekan tombol
ett
simpan di sana. Benda putih dengan bercak darah yang sudah mengering.
begitu lebar di wajahku. Tak lama Mas Fad
encium bibirku . Tanganku menyentuh
di, minumlah teh spesial buatanku. Harus kau habiskan.
nya dan ia segera men
urr
tergila-gila padaku, he-he-he," batinku . Aku puas ia akan segera