gkuhan ayah dan aku tidak tau kenapa mereka bilang tidak masuk akal tentang ayahku. Sebab aku melihat kekasih ayah yang baru itu san
a perempuan lain selain ibu. Yang aku tau dari mulut tetangga, mereka bilang ayah m
an kekasihnya padaku dan a
lkan ini pacar ay
p tidak paham, jika perempuan i
perempuan bernama Maya sedangkan ayah masuk kedalam rum
k udah ma
tersenyum manis. Agha yang ditanya segera meren
pengin kete
aku menarik Agha agar jangan merengek merindukan ibu jika tidak ingin ayah marah besar. Ayah itu jika marah menyeramkan, matany
ima tahun, tetap saja tidak
rmen sama sus
emu mamah malah dikasih susu sama
ena perempuan bernama Maya ini
..Ya
a bocah cilik, Maya tidak mencoba mendaki Agha lagi dan aku juga t
h cerah sekali sampai a
ayah yang sela
ng, ini ka Maya. U
kekasihnya pada Agha yang tidak suka. Aku bisa memperkirakan hal buruk akan
aya, ayah. Apa aku bole
ik kamu main dan ini seka
asanya ayah memberikan uang dua puluh ribu untuk jajan aku dan adik
ng ke ayah sebab ibu sudah mengirim uang untuk jajankami be
terlihat segar, harum tubuhnya kurang dari satu meter sudah dapat aku cium. Dan aku juga memakai pakaian baru yang abang b
ebal dan celana traning bewarna abu-abu muda, semuanya serba panjang. Dise
rkas pak. Mungkin belum rampung
u boleh
akannya, cara makannya sangat elegan dan terlihat begitu keren. Aku membicarakan h
g seperti diriku. Gugup sekali aku sampai makanan pun tidak terasa nikmat, padahal dapat kulihat jika sarapan
nar, atau perlu
A
an tatapan tajam yang membuat sekujur tubuh
api dari tatapan mata ab
laku, ketika tangan kekar abang memeluk dan membelai tubuhku. Aku mendongak untuk menatap abang, bi
m. Bagaimana tentang pekerjaanku semalam? Eh, tidak, k
lam aku malah pasrah menikmati. Ya tuhan, aku tidak seharusnya begini. Tapi aku tidak menyesalinya, itu m
ama ini. Kenapa bisa s
menatapku, aku yang gugup malah balik terpaku menatap abang. Seriusa
Abang b
isini sudah selama lim
enapa haru
abang pe
mu memang tidak mau memberitahu."U
ang sekolah dan kami perlu temp
malah menjawab
sekali, sejujurnya sedari kecil aku tidak bisa menahan diri untuk selalu