ir ke acaranya Bu Rosanty. Ibu sama Icha da
Lili dulu, biar dia
gajak istrimu yang udik itu, y
i, B
a. Lili biar urus rumah aja. Seharian kerjanya rebahan terus g
-pagi sekali Lili sudah bangun, dan mengerjakan semuanya. Padahal ia tengah hamil, usia kandungan
tapi Tak ada bantahan apapun dari
kamar. Aku menoleh, kudapati Lili berdiri di balik pintu ruang tengah. Ta
ih mengalah. Kamar utama ia serahkan untuk ibu. Rumah minimalis yang baru kubeli satu tahun silam ini hanya mempunyai 4 kamar saja, yaitu satu kamar utama, satu ka
Awalnya aku ingin merekrut pembantu agar Lili ada yang bantu. Tapi ibu menyangg
n perkataan ibu. Dia hanya m
dek," kupanggil namanya
terbuka. Kulihat matanya memer
apa-apa kalau dit
nya men
ikut? Nanti a
rebahkan diri diatas k
r, kalau sudah seperti ini pa
mbil melongokkan kepala s
u? Kenapa gak ma
acara di tempat Bu Rosant
rang ibu s
Lili bu, dia
mau makan apa?" sela Lili,
gan lupa teh manisnya. Sekalian bikinin bu
sa bikin sendiri sekalian bikini
emejaku agar tak mem
?" tanyanya, menatapku
ah, mas g
dapur, menyalakan kompor dan mengambil
, selain menunggu mie mata
ari bersandar di dinding. Sesekali kulihat ia
ang bawakan
, nanti ibu
marah sama kamu ka
awa nampan berisi mie goreng d
cekikikan gak jelas. Entahlah sejak kedatangan Icha
ri kampung, baru beradaptasi dis
mun saat ada panggilan interview ia malah tidur dengan alasan lupa. Nyatanya sudah tiga bulan ia belum juga bekerja
in ibu sekalian, jangan malas gitu dong, kasiha
rus dilayani. Sudahlah Lili aja gak masa
kepala. Semenjak kepergian almarhum bapak, perasaan ibu jadi le
, ibu su
, nanti langsung pulang.
etap disana sampai acara selesai. Lili kan di rumah aja, d
eluar rumah. Aku berpamitan pada Lili
a, dek. Kalau ada apa
apa seperti biasanya. Ada yang aneh deng
undangan datang. Ah ternyata ini acara lamaran anak
kudengar arah pembicaraannya menjelek-jelekkan istriku. Untung
khawatir memikirkan Lili di rumah. Tak perna
menyediakan telepon rumah agar ia bisa berkomunikasi denganku. Awalnya memang punya tapi kujual karena dia boros
k terdengar jelas karena disini sangat ram
it sekali--" suara dari ujung telepon t
sudah. Tunggu ya,
lan telepon lalu
rang, perut Lili sakit katan
ggu sebentar lagi. Itu pasti cuma alasa
api ini ditempat keramaian, ak
yang ke rumah. Apa
tian untuknya, karena kupikir aku sudah lelah bekerja, sedang dia di rumah saja ada hib
barulah kami pulang, aca
Bu Rosanty," celetuk ibu dengan takjub.
mah, suasana
li, namun tak ada sahutan da
pa dia sudah tidur? Padahal baru jam seb
obrak pin
ti r
nerin sama tukang, memang
ngsek masuk sambil memanggil Lili, namun tak ada sahutan. Sampai di ruang tengah, di meja te
m. Li, Li, bangun dek! A