ku memapahnya masuk ke dalam mobil. Kami hanya berdua. Ibu dan Ich
rlawanan darinya, ia lebih banyak diam, bahkan s
ndangannya seakan kosong, embun tebal ta
asa meneduhkan kini
i. Aku memang pria yang
yang keluar dari mulut kami. Hanya alunan musik klasi
dulu, baru pulang," pintany
menganggukkan kepala melihat
sah, diatasnya penuh taburan bunga. Lili terk
bat, air matanya jatuh b
kit sekali menyaksi
u, dek. kamu juga but
mengg
han tubuhmu butuh istirahat
urut, kupapah tubuhny
?" tegur ibu saat aku memasuk
ili kan masih sakit, gak
ar istrimu i
masalah ini. Bisa gak sih ibu meng
erani bentak
tra berkaca-kaca. Sudah dipastika
ngan kasar. Ya Allah,
i, aku beranjak ke dalam menemui Lil
akan apa? Biar n
par, ibu mana mau memasak untuk kami. Menurutny
erjakan pekerjaan rumah. Biar aku
simu masih lemah begini. Dah,
imana, Mas? Omongan
ngadu sama suamimu gitu? Biar ibu keliatan jelek di ma
ak seperti yang ibu
sekarang kamu sudah ber
tidak baik-baik saja, dia sedang dalam masa pemulihan! Dia juga terguncang karena kehilangan an
dia! Dia itu cuma berdiam di rumah, ya sudah pasti harus men
uanya gimana? Atau Icha? Kalian juga be
u nyuruh ibu untuk kerjain semua kerjaan rumah? Ibu it
enghargai ibu, tapi aku juga tak ingin menyakiti Lili. Apalagi dia masih sakit, Bu. Aku
u itu buang-bu
ga nyuruh-nyuruh orang sakit untuk bekerja? Ini jalan tengah yang terbaik, mulai besok a
uh
meninggalkan kami dengan perasaan tak su
a terisak. Kubelai rambutnya
a ini ya. Mas suda
Badannya panas, jangan-
lum diminum
a, bagaimana mungkin dia m
ya, kamu mau apa?
Lili hanya
arga ibu sedang tertawa kecil bersama Icha sambil
m?" tanya ibu seolah
i ma
i dari tadi belum makan, gak
an banyak di kulkas! Dia kan cewek
u tamu disini, jad
rbulan-bulan gak pulang-pula
kan cemilannya, waja
ia itu masih keluar
eka, ikut bantu-bantu, apalagi k
! Tuan rumah ya harus meny
erah! Kalian m
us ayam bakar, k
ja kaya
nasi ayam bakar, jangan lu
mm
*
ri makanan kesukaan ibu. Apala
iran sama Lili. Takut kalau
rumah ta
..? Ich
saja diatas meja makan. Aku berlari mengham
dimana, Li
ang melihatnya, dengan tangan gemetar Lili menjemur pakaian
gangkat pakaian basah diember it
saja. Kamu ma
dengan tatapan nanar. Ti