ngsek masuk sambil memanggil Lili, namun tak ada sahutan. Sampai di ruang tengah, di meja te
m. Li, Li, bangun dek! A
lar ke seluruh tubuhku. Bagaimana ini? Kenapa aku jadi su
dan langsung mem
asa ia pun panik setelah melih
Aku tak ingin mendengar protes dari ibu. Sudah cukup, bisa tambah runy
il ini dengan kecep
ertaha
i sembunyi. Rasa sakit ini makin menghimpit dada. Semua karena
gsung ditangani oleh tim medis, berhubung dokter spesia
tergopoh-gopoh, setelah kutahu ternyata
kan tindakan. Para perawat langsung membawa Lili ke ruang op
terbuka dan munculah seorang pegawai rumah sakit y
imana dengan kondisi istri saya
sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi bayi bapak tidak bisa dise
u seperti hilang pijakan. Kepalaku be
ya bagaim
lemah. Bapak bisa temui nanti sete
gelam dalam penyesalan yang tak bertepi. Semua salahku. Anak yang kudambakan selama
lum bisa membukakan mata melihat a
elah mengabaikan Lili? Ya, Lili, bagaimana denga
langan. Buah hati yang kutunggu, harus pergi t
n ayah karena sudah
elehan air mata ini. Begitu
mereka. Kupikir hubungan ibu dan Lili baik-baik saja. Wajar kalau ibu menyuruh Lili, dan L
an Lili tentang ibu, atau mendenga
. Walau sekadar membelikan baju atau apapun itu. Karena kupikir uang tiga juta sangatlah cukup
sebagai reward telah melahirkanku dan merawatku dari kecil. Sedangkan yang lima juta aku pegang sendiri, aku tabung demi masa depan nanti. Atau untuk pegangan bila ada kebutuhan yang mend
*
yi kita?" tanya Li
a membuatku tak mampu berkata
sembilan jam, akhirnya Lili sadar dari kritisnya. Na
sudah meninggal sejak dalam kandungan
bayiku yang sudah tak bernyawa lagi, untuk segera dikuburkan. Kasihan bila ter
ng imut dan mungil itu. Foto it
yiku, Mas? Tolong bawa kesini, ak
ng sabar ya,
amu tak bisa membawa bayiku kesini, tolong antarkan ak
dek, t
at katakan mas! Ada
i kita sudah m
tu tidak
al sejak dalam kandungan, dia
arkan aku ketemu bayiku, Mas! Bayiku tak mungkin meni
hebat. Namun sekuat tenaga ia mendoron
i. Ya, ini semua murni kesalahanku. Andai saj
an bayiku! Bayiku tak mungkin men
ucapku sambil terus mendekap
Sesekali dia terlihat memukul-mukul bed yang ditidurinya. Selang infus terlihat mobat-mabit ketika dia
histeris seakan tak mener
ku?! Tolong kembalikan bayikuuu ...