yang dengan setia berada di sampingnya agar tidak tejatuh. Bellina berusaha berdiri sendiri tanpa bant
bisa melakukannya seor
Bellina membersihkan tubuh sampai membantu Non Bellina
ukannya seorang diri. Saat tadi memang rasanya begitu sakit, tapi sekarang rasanya sudah
n dari Bellina karena hal itu
ar bibi yang membersihkan tempa
kan senyuman, bibir indahnya begitu pucat. Me
ndi dan membiarkan Bellina memb
ekan dinding menggunakan tangannya agar tak terjatuh. Bahkan area sensitifnya pun begitu sakit dan ngilu. Gadis itu sud
nuh. Bellina menyalakan shower, karena ingin menangis sejadi-jadinya d
na. Sedangkan gadis yang sangat menyedihkan itu sudah menangis ter
hiks ...
erasaanku, yang ada di dalam pikirannya hanya seorang keturunan, hiks ... memangnya aku apa? Alat untuk melahirkan anak begitu." Bell
pa aku hidup dengan pria kejam dan tak aku cintai sama sekali," lirih Bellina yang sudah mera
dengan teman sekaligus pria yang sa
n menjadi alat permainan bagi pria kejam itu. Bellina sudah tak dapat berpikir j
ca majalah bisnis. Sudah kebiasaan bagi El melakukan kegiatan itu di pagi hari. Dan di depann
etika melihat sang pelayan yang dip
Namun dengan berani sang pelayan mendongakkan wajahny
ntuan saya, mungkin sekarang Non Bellina sudah selesai," jawabnya dengan suara yang bergetar, ia takut jika Tua
majalah bisnisnya hari ini. Sedangkan sang pelayan sudah pergi dari hadap
kirannya sudah dipenuhi dengan keadaan Bellina sekarang. Ia melirik jam d
endiri yang langsung bangkit dari duduknya. El Barack se
ti Bellina. Pria itu mengarahkan matanya ke
ra. Tapi ia tak mendengar suara Bellina yang sedang mandi. Namun ha
a," ucap Bellina yang secara perlahan akan memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam baththub yang sudah
k pintu. Suara baritone itu terdengar samar-samar di telinga
dor pintu kamar mandi, sedangkan Bellina tak memperdulikan teriakan
nya, bahkan gedoran pintu dan teriak
idak akan mengampunimu," ancam El barack yang akan membuka p
u kamar mandi ter
bahkan kini matanya mengarah kepada baththub, terlihat tangan Bellina yang sedang
at dari dalam air. Wajahnya sudah sangat pucat, bahkan tak
belakangku!" gertak El Barack
rtama dengan cara memberi napas buatan kepada Bellina, menciumi b
ciumnya. Bellina membulatkan matanya dan langsung mendorong tubuh El dari hadapannya. "Jangan menyentuhku!" seru Bellina yang tidak sudi disentuh ole
akangku." El Barack kembali menahan tubuh
na dengan suara lirihnya, sedangkan tub
lah aku mendapatkan apa yang kuinginkan darimu, jadi berta
laupun ia sudah tak memiliki tenaga dan air matanya
sak Bellina yang memukul-mukul tubuh El Barack. Karena sudah tak kuat, Bellina pingsan tak sadarkan diri dipangkuan El. Keadaan gadis it
at membutuhkanmu untuk keturunanku kelak," ucap El barack yang segera membawa Bellina keluar d
basah kuyup ke atas ranjang. Wajahnya begitu p
elayannya lagi. Dan datanglah Ema, pelaya
melihat kea
jawabnya denga
ku akan menelepon dokter," tita
keadaan Bellina, bahkan dirinya pun tidak tega melihat perempuan
contin