ing
ing
iku berbunyi, tan
a. Aku baru datang dari kampung hala
umpang dengan bus umum. Berdesak-desakan, berbagai aroma bercampur m
ar mandi, bermaksud melepas hajat yang kutaha
s, yang tiga tahun ini menjadi teman setiaku, kamar kos ini
ing
ng..
Kembali gawa
ang?] Ternyata WA dari
, Mas.
dak bisa jemp
jadi bali
n mingg
ih banyak.] Tu
a, Mas.] ba
tirahat ya,
epele nyatanya bisa membuatku tersenyum
da beberapa chat dari grup, dan sa
oom foto profilnya, hanya gambar bunga dan t
an dahi saat me
jauhi
ma-sama
saling m
yang kudekati? Aneh! Ah, pa
ya pesan dari nom
lagi k
lkan su
ia hanya mempe
itu, salah kirim kok dua kali, ini p
juga, gambarnya kitab alquran. Aku jadi penasaran siapa pengerim pesan itu, a
n. Mungkin dia tahu siapa pemilik nomor tidak dikenal itu
dapat pe
l gak
usah di
ang iseng]
aku c
ror teru
kir
ud
gi dengan nomo
sen juga berhenti sen
ini neror t
aku
tenang
h neror lap
Bosqu.
Mas Robin sudah menemukan orang iseng itu dan memberi peringata. Enaknya punya
mahasiswi semester terakhir, jurusan Mipa, di Universita
arena suka, juga karena ingin membuat ma
menyenangkan. Aku ingin semua siswa menyukai pelajara
tahun, mahasiswa pasca sarjana, jurusan ekonomi di
kota asalnya, Kendal. Dia mendapat
, rencananya dia akan menikahiku, setela
ang istri, calon Ibu dari anak-anakku."
nya, dia bahkan pernah datang kerumahku, di Jepara. Berkenalan deng
uaku jatuh hati, dan merestui hubungan kami. Apalagi dia sudah pun
tuanya, tapi aku yakin, Mas Robin. Berasal dari kelua
bukan pesan misterius lagi, tapi panggilan dari no
siapa?" u
nto." suara perempuan itu terdengar
anggahku, lalu aku mengakhi
ah, itu yang tertulis di kolom st
ing
ing
terius itu mengiri
yang dikirim nomor misterius itu. Foto pengantin yang mempelainya adalah
enjadi saksi, sesak dadaku meli
aksikan gambarnya saja sudah membuatku terluka, apalagi ka
hianatan tetap menyakitkan. Apalagi selama ini aku begitu percaya bahwa Mas
asa saja. Kemarin dia bahkan menawarkan diri untuk mengantarku ke
gumu, ternyata kamu penipu! Kamu sud
Sisi hatiku yang lain masih membelanya.
semakin terasa nyeri. Apalagi foto Mas Robin menjabat
katakan itu tidak b
ambu