i teras depan kamar kosanku. Dari penampilannya aku b
af Ibu menunggu saya?
lani? Kenalkan aya ibunya Robin," ucap wan
boleh saya tahu, ada mak
ila padamu." Bukannya menjawab pertanyaanku, Ibu
a menatapku membuat aku sedikit ngeri. Takut dia ngamuk kar
tanyanya kemudian, setelah puas m
Bu," jawa
wanita, berharap bisa menyelesaikan permasalahan dengan
u apa ya? Saya
ah menikah, kan?" ta
ah mengakhiri hubu
apa-apa lagi dengan Robin. Kamu tahu? Robin, selalu menyebut-
Robin mau belajar menerima dan mencintai Sarah. Aku yakin, seiring perj
?" tanyaku t
hnya, kalau perlu pergi
dan Robin sudah putus, kok masih disuruh
. Tapi kalau harus pergi dari kota ini saya tidak bisa. Saya harus menyelesaikan skripsi
bin menata
k Ibu, begitu juga tujuan saya di kota ini, mem
kan uang berjuta-juta, untuk menguliahkanku agar aku bisa meraih cita-c
menutup semua akses komunikasi dengan Mas Robin. Ta
gar mau meninggakan kota ini se
tidak bekerja? Dari mana dia dapat uang untuk me
ikan skripsi. Tapi saya janji akan tetap menjauhi
ak suka, mungkin dia tidak menyangka ak
jangan menyakiti sesama wanita. Aku per
mpir!" umpatk
, aku yang merayu anaknya, dia piki
k mengecewakan. Masih banyak pria single yang mau sama
bih menghargai aku, bukannya mengucapkan kata
ertuanya. Wajahnya juga standar, banyak yang seperti dia, jadi untuk
*
ra, Mas Robin. memanggi
bertemu. Dia memang masih mengejarku, mencob
udah kublokir, jalan satu-satunya memang menungguku selesai bimbingan. Untung
u tidak mungkin terus lari, dia pasti berhasil mengerjarku, kuputus
diri di depanku, aku yang baru menutup pintu dengan ha
Yudha. Asisten dosen Geometri, yang gantengnya setara Arya
bersembunyi dari sese
tanyanya dengan ta
pi orang stres
tapi masih mengejar wanita lain. Aku mengintip dari balik g
ik, bicara ngaco, bukankah itu tanda-tanda orang stres?" ucapnya san
n? Sebentar..., saja. Saya janji tidak a
rang saya mau pulang, jadi ruangann
mau aku harus bertemu Mas Robin. Padahal aku sudah berja
Pak. Please... Bapa
ketiga adalah setan, kamu mau ketemu setan?" jawabn
nkah wanita itu mahluk lemah tak berdaya, yang waj
u pergi, saya janji akan segera kelu
a nggak cuma cewek aja yang matr
ya segitu, kalau nraktir ke Cafe, atau restoran jel
el. Saya nggak
imana do
ang pantas untuk saya." Aku pun menyebutkan sede
nomer WA, Melani ya....? Mamake, jadi cur
ambu