muda itu. Ia terlihat sangat menarik apalagi pakaiannya yang modis,
ik berwarna pink merona. Ia terlihat seperti bidadari yang turun dari langit. Apalagi rambutnya yang lurus panjang seringka
ilannya. Meskipun sederhana dan selalu tertutup gamis panjang dan jilbabnya, senyumannya
kali memasak, ia sering melontarkan ingin membuka catering makanan, namun tidak kuperbolehkan. Aku gengsi, masa istri seorang manager ha
aku buka usaha cater
seperti itu. Memangnya uang dari
h segala keputusan dalam keluarga akulah yang mendominasi.
susah payah bekerja. Tinggal
a m
cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, apalagi kita belum punya anak. Akupun tak pernah mengungkit-ung
memang istri yang baik, maka dari itu aku tidak ingin menceraikannya meskipun sepa
benar-benar mempunyai daya tarik sendiri. Bahkan aku jadi tergoda olehnya. Beberapa kali aku memergokinya, saat ia
*
a berwarna biru. Namun sayangnya dia sedang tidak ada di rumah. Saat aku melihat pesan di ponselku, dia sedang berada di t
keluar tidak masalah, diapun butuh bersosialisasi. Apalagi
el, tak lama p
, suda
nya ternyata aku. Akupun tercengang melihatnya. Te
udah pula
aku libur om,"
lkan aku yang masih terpeson
gitu lapar, kulihat meja makan masih kosong. Tidak biasanya Nadia seperti in
depan kompor. Apa yang dia lakukan? Aroma mie instan me
berbalik, tak sengaja kuah mie it
kat-jingkat
skan sisa kuah yang menempel di kaosku dengan tangannya. Jantungku berdegup
-apa?" tegurnya mem
angan tangannya dan m
gi wajahnya lekat-lekat. 'Pesonamu sungguh luar biasa, Keysha. Hingg
capnya be
" ungkapku dengan gejolak hati
berkata-kata. Ia nampak terbelalak kaget d
yang kamu mau," ujarku l
u gak enak sam
an sebuah kotak cincin yang
ncin itu di jari manisnya. Cincin yang harusnya
nampak b
Terima kasih," ungkapny
*
kampusnya. Meskipun tidak lembur, aku selalu beralasan pada Nadi
permintaannya aku turuti, hingga dia merasa nyaman bersamaku. Tanpa kusadari hubunganku dengan Keysha sudah terlalu jauh.
jak Keysha tinggal di rumah yang baru. Semuanya sudah kuren
ng terlalu ceroboh, hingga menin
gapinya sekilas, lalu menghela nafas dalam-dalam dan akhirnya terti
*
dia mengirimkan sebuah foto testp
esannya dengan lima
itu. Kulirik Nadia masih tertidur dengan pulas. P
.. T
intu kamar itu terbuka. Dia mengh
ahagia ketika tahu Keysha hamil. Hal yang tidak kudapatkan dari Nadia. Lima tahun menunggu, tapi ia tidak menunjukkan tanda
ysha dan juga Nadia. Pada Keysha, harusnya aku menikahinya terlebih dahulu. Dan
an hamil gimana?" tanyanya deng
om akan bert
om akan me
saya
e Nadia, b
kedua. Om masih mencintai Tante Nadia, hanya saja dia tak kunjun
, om
ank
sudah mendengar obrolan kami. Aku membuka pintu dan melihat Nadia masuk ke kamar. Aku
ari balik pintu. Nadia
mau bicara..." teriakku dari lua
kan lagi, mas. Aku sudah mende
ang Nadia tak mau mendengarkannya. Hingga diapun menghinaku seb
salahku? Apa hanya gara-gara aku belum bisa memberikan anak seperti
Sudah kepalang basah, nasi sudah menjadi bubur. Mau tidak
uk sendiri. Nadia butuh ketenangan agar dia bisa menerima semua i
*
i kalau kita sudah menikah. Keysha bisa me
an Nadia karena kehadiran gadis itu. Lalu dengan penuh pengert
is yang pintar, d
om masakannya," tutur
am lagi, Ke
Nadia sudah berdiri disana meman
dah bangun?" sap