gi suara itu membuat te
ntungnya kian meronta tatkala pria itu menyejajarkan tubuhnya dengan g
hatan dewa itu. Lisa bahkan dibuat makin kesulitan bernapas karena ketampanan wajah yang dimiliki pria di hadapannya seolah tak tert
ihatlah
operasi plastik p
tuh rahang tegas sosok pria yang ia sendiri pun tidak tahu itu siapa. Melupakan fakta bahwa ma
etap diam mengamati ekspresi penuh ketakjuban dari sosok asing ini. Entah mengapa, i
a setampan malaikat di dunia gila
. tampa
is itu terkejut bukan main saat pria di hadap
s kembali berdiri dan menatap ke arah pintu. Di ambang pintu,
kami sudah mengerahkan pasukan dan sekarang tengah terjadi pertempuran. Hamba mohon izin untuk melakukan
aisar', sontak saja tubuh Lisa makin tegang. Namun gadis itu sadar ji
bajunya diinjak oleh pria di hadapannya. Kedu
saja yang
Yang M
u hendak berbalik. Tiba-tiba suara Ka
a Perma
kin Permaisuri pergi lewat lorong rahasia yang terhubung dengan p
aiklah
helaian rambut yang menjuntai di atas lantai di belakang Kaisar. Padahal, pria itu
akah Anda yakin
H
h pintu tertutup, pria itu kembali menghadap Lisa yang sudah meringkuk ketakutan
lakukan pada Permaisuri
e
benar-bena
a berdarah dingin ini. Ia berusaha keras mendorong air matanya agar segera keluar karena ia yakin, sekeras apa pun hati pria, pasti tidak mampu melihat wanita bersedih di hadapannya. S
Dia bisa membunuhku ka
an hamba, Yang Mulia. H
g bersalah
dalam batinnya. Semua rasa tengah bercampur a
diri
a dia
nya. Takut kalau malah dibilang semakin lanca
aisuri? Berdirilah dan
ni bentu
t ketakutan. Ayolah, keluarkan Lisa dari k
ulia. Hamba t
s tatapanku saja tidak berani, hm? Bukankah kau selalu mendambakanku? S
engkau tan
engkau ma
andainya Lisa tidak terpesona akan keelokan yang jatuh dalam retina matanya, tentu tangannya tidak akan
ak menyentuh dagu runcing milik Permaisurinya. Mengangkat wajah yang
ermaisuri. Saya sedang
. Alih-alih merasa tenang, Lisa malah dibuat makin sesenggukan saking takutny
lancang. Saya berhak menerima ... hukuman
kan hukuman. Ya, kali hanya karena mengagu
Permaisuri. Sontak Lisa terkejut dan tanpa sadar kepalanya mendongak tepat di
i sini? Ah, tidak! Anda memang harus menginap d
nya hampir ditebas. Siapa yang tahu kalau tiba-tiba pria itu menikamnya ketika seda
ngatakan saya tampan? Kapan lagi Anda
ah payah. Ia kembali menunduk. I
saya, Ya
arus dihukum karena telah
s kau, Lis
i daripada
Saya siap menerima
ik melihat mangsanya y
agus, Perm
tak, Lisa yang terkejut langsung bertatapan dengan mata
mati di tangan K
lum menyiapkan re
uh hamba, Y
a hingga spontan membuat Lisa mencium bibir pria itu. Lisa terpana, membelalakkan mata tatkala pria itu melumat bibi
rasa terusik atas perlawanan Alexa. Justru, Alexa malah merasa dalam ciuman itu, dirinya dipa
enarnya pria
*