satu sudut bibirnya terangkat, menunjukkan sebuah rasa kepuasan. Ren
*
hwa masih ada tanda kehidupan dalam tubuh ringkih seorang gadis yang telah tertidur selam
n penglihatannya. Begitu kelopak mata indah itu sempurna terbuka. Pemandan
mana
seorang gadis berpakaian tradisional yang membungkuk memberi hormat.
idak paham. Dengan penuh tanda tanya, Lisa mendudukkan diri. Tubuhnya masih terasa lemas, ditatapnya semua gad
-kalian siapa? Kenapa b
rkejut. "Yang Mulia, anda berada di Istana anda. Dan kami ini adalah
aja tidak. Hei, tak perlu akting lagi. Aku tahu in
a ke sana kemari. "Aku sudah menyerah! Jad
jangan bersikap seperti itu. Apakah anda benar-benar melupakan kami?" Gad
a yang kali
gan sikap Yang Mulia," ucap gadis paling
erengut. "Ah ... kalian semua, berhentilah men
h tidak percaya, tapi ia mencoba mengikuti akting para pembuat pra
arena aku sama sekali tidak mengingat siapa diriku, kalian dan tempat ini." Dalam bati
sesenggukan. "Anda berada d
tas
tis paling terkenal di Korea Selatan yang sekarang juga turut meramaikan dunia hiburan Internasional. In
Permaisuri Aerin. Anda istri
au pacaran saja tidak boleh? Hahaha ... ya Tuhan ... kalian benar-benar lucu. Tapi, oh suda
kin kami berbohong. Mohon jangan lupakan kami Yang Mulia." Lagi-lagi gad
lupakan kami
ruh orang di sana benar-benar menangis. Ah ... apakah tawanya sangat j
lia. Asalkan Yang Mulia Per
un manik matanya tak sengaja menatap sosok bayangan seorang gadis anggun berpakaian
ada orang. Justru saat dia berbalik, bayan
mbil meraba wajahnya sendiri tanpa mengal
Yang
ingin tertawa melihat kehebohan Permaisuri. Jarang sekali Permaisuri bisa seheboh itu, malah sebelumnya meman
k secara besar-besaran, kan saat aku tidak sadar?" Lisa menata
k paham dengan apa Yang Muli
ank padanya. Meski pikiran itu masih ada. Namun setelah melihat bayangannya sendiri yang juga bukan tubuhnya. Perlah
traveling itu
aminya. Ah ... ia jadi berandai, pasti ini akan menjadi pengalaman
ku kalau membuat kalian khawatir. Uhm ... ang
angkat kepala mereka nam
kah kalian mempe
di belakangnya. Meski tidak langsung menghafal semua, setidaknya Lisa bisa mengingat n
g jelaskan padaku siapa a
, keturunan dari marga bangsawan Jang, bangsawan yang paling berpengaruh di kerajaan bagian timur. Anda
u?" Ah ... rasanya aneh sekali memanggil pria yang t
ma Yang
gsung membulat. "Li
itu termasuk sedikit kal
tentang itu." Lisa mengibas-ngibaskan tangannya, tak meny
AGINDA IBU SU
kah itu
*