rinya. Kecuali orang-orang yang berada di dalam ruangan yang ber
an. Adalah Vio, dengan nama panjang Violet Handoko yang memiliki nasib itu. Ternyata wa
emang bukan khas orang Indonesia yang memiliki kulit kecoklatan. Terlebih warna mata dan juga rambutny
eperti bule. Tak ada yang percaya jika dia memang benar-benar anak dari Handoko, pria yang ki
takan masalah ini. Dulu memang dia sering bertanya pada ayahnya, namun seiringnya waktu berlalu, Vio
yi. Mungkin ibunya dulu selingkuh dengan bule dan akhirnya lahir si Vio." Beber
tu tempat. Bahkan sengat Vio, mereka tinggal paling lama di suatu wilayah itu sek
kelontong dekat rumah. Mau bagaimana lagi, Vio ada tanggung jawab mengurus ayahnya yang kini s
dua kali. Vio harus menemaninya karena tak ada orang lain yang bisa d
ok belakang motornya. Meski bukan pekerjaan bergengsi yang dia kerjakan, tetapi Vio m
sa kecil yang sedikit suram, menempanya
anas ini?" Vio mengelap kening hingga pelipisnya menggunakan punggung tangan kirinya, sed
ya telah memerah kini. Dan
aran yang pas. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, Vio akhirnya tiba juga di tem
setelah dia memarkirkan motornya di halaman warung itu. Vio hanya tersenyum. Dia tak ma
Dia tak pernah bisa jika harus berdiam diri saat bertemu pelan
llah. Rama
io segera pamit. Jika terlalu lama, bisa-bisa Bu Heni--istri Pak Do
an. Seperti saat berangkat, dia pun mel
kan tengah mendengar suara wanita sedang minta tolong. Vio menepi,
suara itu berasal, Vio kembali menghidupk
adegan tarik-tarikan antara se
anita itu," gumam Vio. Dia seg
o masih dari atas motornya. Dia segera menepika
Jangan ban
Vio. Vio pun melakukan hal yang sama. Dia memasang kuda-kuda dan
dari. Akhirnya perkelahian pun tak bisa
ran. Dia sangat takut kali ini. Dengan tangan yang terus
Ada perampokan