jika banyak pria yang iri dengan kehidupannya. Di usia
jaya. Azzura Wijaya adalah anak dari Antony Wijaya, investor terbesar di perusahaannya
luarga membuat kehidupan Kyra menjadi mimpi banyak anak gadis seusianya. Bahkan saat perayaan ulang tahunnya yang ke-sebelas, Brian
yang sudah sempurna, hingga sebuah permin
untuknya. Setelah percintaan panas keduanya, bahkan rasa lelah dan peluh yang bercampur belum hilang sepenuhnya. Azzu
mungkin akan menjadi serakah akan cinta, tetapi
tak berniat melihat ke arah wanita lain. Untuk apa mend
ia sedang tidak bercanda. Brian sangat tahu jika saat ini istr
Bahkan lelaki itu sampai mengepalkan tangannya. Apalagi m
a pun. Aku hanya ing
Baru kali ini dia merasa tidak percaya diri di hadapan istri
nya di dada Brian. "Mana mungkin aku bisa bosan padamu, Mas. Dan jangan kamu ragukan r
ucapan Zura? Bagaimana bisa seorang istri yang menc
lain kamu!" tegas Brian. Dia mungkin bukan suami yang sempurna, te
rasa marah akan permintaan tak masuk akal itu.
pangg
mendengar hal itu lagi. Baginya, ta
in aku dulu," p
ika istrinya ini sudah berucap manja seperti ini. Tapi, kal
r wajahnya dapat dia tatap. Dia sungguh tak bisa jika marahan dengan Br
lamnya, yang tak akan pernah padam meski dinyalakan seumur hidup.
itu luluh juga. Satu hal yang paling tidak bi
u tajam menusuk hingga rongga hati yang terdalam
k, meski sebelumnya hatinya terus bergemuruh.
as. Sebagai bukti c
ebenarnya, apa yang ada di pikiran kamu Azzura Wijaya ...?" Brian benar-benar menekankan suaranya ketika
s membuktikan rasa
ebih baik kamu memintaku untuk membelikanmu sebu
ku tak akan me
janya. Selama beberapa hari ini dia uring-uringan nggak jelas. Semua anak buahnya menj
R
mbanting map yang baru saja diberikan oleh Risa.
kan Brian menggema memenuhi kantornya. Risa begitu takut kali ini. Bosnya yang biasanya santai dan ju
h tiga hari ini telah menjadi hari terburuk untuknya selama lima tahun bekerja
n diam saja!"
untuk menjawab, mau tak mau Risa harus menjawab
sudah tak muda lagi, namun tak ada yang bisa menolak pesona seorang Brian Pradipta. S
ahun ini kamu
pa pak Brian nggak bisa lihat jika aku
au mendapat kemarahan karena tak se
h Risa, "Berani kamu
a bisa, dia akan mengumpat Brian saat ini juga. Nam
ngin segar, tanpa pertimbangan lagi,
di sana. Bayangan Azzura ketika memintanya menikah lagi, selalu melintas di pikirannya. Wajah Azz
anya tak saling bicara. Sebenarnya Brian sangat tak tahan jika seperti ini,
ar-benar tak berbicara padanya. Dia hanya sekedar mengurus keperluan Brian se
k bisa menyentuh tubuhnya. Percayalah, meski usia keduanya tak l
tu. Sumpah demi apa pun, dia sang
tung Zura yang bertalu seperti gendang yang saling bersahutan. Begitu pun sebaliknya, d
t darahnya berdesir. Terlebih saat Brian menggigit kecil cuping Zura, sungguh menjadikan sensasi t
ur bersama penyatuan keduanya. Jika Brian bisa mendapatkan sega
a istrinya. Dia sangat tahu jika Zura sedang menginginkan
ba. Tak ada yang lebih dia ingin
. Hanya dengan perlakuan seperti itu, benar-bena
by?" tanya Brian deng
it now,
menginginkannya malam ini. Saat Zura hanya memanggilnya tanpa
n hangat napas Brian mengenai kulit leher Zura, membuat wanita
I want
-hari memang sangatlah lembut. Selalu memperlakukan Brian dengan penuh kasih sayang. Tetapi saat seper
inya sedang berada di mode liar seperti
ukannya lagi. Kali ini dia menatap Azzura de
kenapa
masih saja menyuruhku untuk menikah lag
kini hanya bisa bengong. Dia masih menginginkan sentuhan lag
r aduk, Azzura terduduk di
gin berbagi cint