memang sangat khawatir dengan Yasmine. Dia juga sangat merindukan Yasmine
batnya itu akan sangat sempurna. Bagaimana tidak, sedari mereka kuliah Qiena sudah sangat dikagumi kaum adam ataupun hawa. Qiena pintar, cantik, ramah dan juga anak dari pegusaha ternama. Hidu
an Amber duduk di first class dan posisi tempat duduk Qiena berada di depan Amber
n hotel, kau ingat ?" Qiena tersenyum dan menganggukkan
k. Jack
endiri. "Qiena William," ucapnya dan Jack tersenyum lebar. Mereka duduk di tempat duduk masing-masing yang ternyata berseb
isa aku minta n
Qiena. Mereka pun be
n piano, Jack adalah seorang seniman yang memiliki sekolah music terkenal di London.
tanya Jack untuk terus mengobrol dengan Qiena. Bahkan ada saja lelucon yang dia ucapka
tanya Jack membuat Qiena terdiam dia menyemb
yang bisa membuat ku
agi dan mengangguk, sementara Jack terus menatap Qiena dala
*
oper mereka, dan tak lama tepukan
," katanya men
cil. "Ini aku lupa membelikan kado untuk keponakan ku, lalu ternyat
hem," ujar Qiena mengambil
ereka sudah sampai di dalam mobil yang menjemput mereka. Qiena juga t
denganmu." Qiena menepuk pundak Jac
ntik tentunya, jika ada kesempatan dia ingin kembali bertem
*
dia membaca semua email yang harus dia urus.
Amber yang melihat Qiena sedang men
u Am." Qiena sungguh pengertian, tapi Amber tidak
a ada urusan mendadak." Qiena
t kau punya tanggung jawab." Qiena terte
u mampu membuat Qiena terus tertawa dan tersenyum. Ini pertama kali dalam hidup Qiena bertemu dengan
rian yang sudah dijalani. Tapi sepertinya pertemuannya dengan Jack hanyalah pertemuan biasa, mereka adalah orang asing y
ahnya yang dia buang di lantai kamar hotel
a Amber yang mel
lantai kamar hotel." Amber menggelengkan
mberikan cincin ini." Qiena bernapas lega la
*
tu memeluk tubuh Qiena dengan semangat. Qiena menggendong tubuh Yasmine dan menciumnya d
ne adalah jawabannya. "Bagaimana jika kita makan malam diluar na
itu sangat bahagia. Setelah makan mereka berdua pergi ke toko mainan dan toko buku. Tak l
elihat arah tunjuk Yasmine dan memang benar di sebuah restoran di dalam mall ter
duga lalu Yasmine berlari kearah di
mengecup pipi gembul Yasmine dengan sayang.
Qiena tidak menjawab, dia hanya tersenyum
menyapa dua pria yang dia kenal sebagai sahabat Sean itu dengan senyuman. Qiena tidak ingin terlihat
dirumah sendirian sementara pria itu makan bersama teman-temannya
u Sean lakukan sehing
*
ban, hati Qiena rasanya sudah kebal dengan sikap acuh Sean. Tidak ingin lagi mengurusi apa yang Sean lakukan Qiena saat ini sudah menganggap pria it
ah. Yasmine memang sudah menceritakan kepada Qiena jika dia ingin pergi berl
n bersama. Disaat lagi hening ponsel Qiena bergetar,
pa kab
an bersuara. "Qiena, maafkan aku." Qiena langgs
ernyata bukan hanya pesan dari Jack yang membuat dia terkejut pagi ini melainkan ap
is. Sean pun hanya bisa mengangguk, sudah lama sebenarnya dia ingin m
utar dalam ingatannya hanyalah pertemuannya dengan Jack. Dia bahkan sepanjang perjalanan menuju kantor terus berbalas
jah yang bahagia, Sean mengira hal itu karena ucapan permintaan maaf yang dia katakan. Dia tidak tahu jika apa
. Qiena merasa dia benar-benar sedang kasmaran. Jack tidak pernah absen mengirimkannya pesan, dan juga satu hal yang membua
menghadiri undangan acara musik disana dan mereka akan bertemu di akhir pekan ini. Qiena tidak membicarakan apapun
?" tanya Lily tiba-tiba saat m
an dari Jack. "Jangan katakan apapun pada orang yang sedang jatuh cinta, dia ti
apakah Sean kalah tampan
an daripada Sean yang kaku dan hanya bisa mengatakan terima kasih seti
nsekuensi jika Sean tahu
. Jack hanya teman yang sangat menyenangkan,
datang ke kantor untukmu itu apa ? aku bersyuku
na membuat semua sah
ia. Untuk apa bertahan dengan pria yang hanya bisa membawa kesedihan, Sean itu sangat pengecut." Lily berkomentar
nya di akhir pekan," ujar Qiena dan te
tinggal d
ini dia sedang b
njawab apa ?
an jadi petaka. Tapi melihat bagaimana Qiena bahagia setelah dekat dengan Jack mereka tidak bisa melarangnya, Sean j
*
seorang pria dan wanita yang sudah berumur turun dari mobil dengan san
umahnya terkejut mendapati kedua orangtu
Qiena tidak tahu harus menjawab apa dia langsung mengalihkan pembicaraan untuk menyuruh Mark dan
Tessa bergantian. Sean menyusul dari belakang Yasmine, dan tanpa di duga Qiena p
an mama dan papa," ujar Mark membuat Qie
bersama namun Qiena menolaknya dengan alasan banyak sekali urusan di perusahaan dan ajakan ini terlalu mendadak. Sean juga mengatakan hal yang sama
bergetar menampilkan panggilan dari Jack, Qiena meminum
an tersebut. Qiena tidak menjawabnya dan langsung bangkit dari
dan Jack terden
mu." Pipi Qiena sudah merona hanya kar
enar lihai m
ku ?" Qiena menggelengkan kepalanya lalu dia
ra bersama keluarga ku, kita
engar sangat menyesal atau mungkin tidak
a lalu memutuskan
dia berbalik dia menemukan Sean sudah ada di
ambu