an dia gunakan. Pilihan Qiena jatuh pada dress berwarna putih dengan bahan shifon lembut,
le dengan sedikit helai rambut menjuntai. Qiena benar-benar berbeda, Sean yang melihat Qiena bergabung di meja makan tersenyum melihat penampilan
or ?" tanya Sean d
a kau tidak
agi menjawab. "Oh ya Qiena, aku ada pekerjaan ke luar negri, jad
k antusias lalu memeluknya. Sean lega mendengar hal itu, komunikasi dengan Qiea
*
ber yang berada di depan pintu lobby tidak percaya.
erjadi dengan k
gannya. Tentunya Amber pun tidak akan tinggal diam, dia akan menanyakan hal itu pada
gajak ku berdansa dan _____," Ingatan Qi
Amber tidak sabar menden
lu sedikit menjauhkan Amber
r berteriak histeris sementara Qiena hanya di
ang dia berikan untukmu." Qiena hanya diam, entah kenapa dia tidak tertarik pe
ck atau akan ada bencana yang terjad
at diriku lepas seperti aku bersama Jack. Padahal kami baru bertemu. Semua seolah takdir mempertemukan kami, dia sangat menyenangkan meski kami tidak bertemu secara langsung. Dia tahu perubahan mood ku meski ka
ena benar-benar sudah jatuh hati
ngan Jack lebih baik, aku sarankan agar kau memberitahu p
perbaiki semuanya hanya karena dia akan mulai masuk partai politik.
dia mencoba masuk k
kami makan malam bersama," jawab Qiena membuat Amber
tar lagi. Aku ada janji dengan
Dia berpikir jika memang Sean hanya menjadikan sahab
*
ebih awal dari janji temu mereka.Qiena memutuskan bertemu den
Jack, berulang kali dia menatap ponsel
u Qiena mencari dimana Jack duduk, dan tern
sebuah buku yang dia pegang. Qiena sengaja berj
anggu pengunjung lainnya. Jack menatap
ama lain saling meres
na mengerucutkan bibirnya. Mereka berjalan pelan dan saling
kan diri menarik tangan Qiena, pria
membuat Qiena sesak napas. Degup jantung Qiena
a memberanikan diri membalasnya tida
engajak Qiena ke tempatnya, yaitu st
ck, sekitar dua puluh menit a
a menuju ruangan Jack. Disana ada sebuah piano dan Jack langsung duduk untuk memainkannya.Sung
Jack dan Qiena men
nya, ini sudah mulai sore jika kau lupa." Qi
k," ucap Qiena saat memasuki mobil
*
a buku menu dan Jack tersenyum saat Qiena melihat buku menu tersebut.
g dia buka itu h
liam, I l
u lov
ah menjuntaikan kalung dengan liont
nyum dengan pipi yang merona. Dia mengangguk dan ban
p kening dan
skan waktu seharian bahkan hingga larut malam bersama Jack. Dia tidak la
*
penting di hidupmu. Yang kau lihat hanya orang yang kau cintai, jika perlu kau tidak ingin melepaskan pa
lama ponsel Qiena berdering dan dia melihat Amber menelponnya. Qi
bisa, dia mengatakan Yasmine menangi
erdiri dan mengambil tasnya. Dia memat
nji dengan Yasmine," ucapnya yang langsun
? siapa Y
enelpon mu
baik naik taksi. Jack ingin membantah tapi Qiena sudah lebih dulu membuka pintu apartmentnya. Jack hanya m
*
kecilnya itu terlihat sudah tidur membuat hati Qiena sedikit lega. Besok
n Jack berputar dalam ingatannya, Jack sudah menyatakan perasaan lalu apakah dia harus segera memberitahukan kepada Sean jika hubungan mereka harus berakhir, mesk
Qiena langsung mengangkatny
an kepada Sean tadi jika kau pusi
ela napas yang jelas Qiena tahu apa maksudnya. "Am, besok aku ti
ebih baik kau membuka blokir S
baikla
n muncul, sementara dia belum juga memejamkan mata. Kepala Qi
*
ne menelponnya mengatakan Qiena belum kembali ke rumah hal itu sangat membuatnya cemas, Qiena tidak bisa dia telpon dan saat menelpon Amber ternyata Qiena ada di sana dan istrinya itu se
at dia masih pada posisinya Prime masuk kedalam ka
h," tanya Prime lalu mengambil bir da
gar jawaban Sean itu hanya menaikkan bahunya. Dia tahu betul
semuanya ini sudah benar ?" tanya Sean akhirn
dak salah Qiena jika wanita itu bersikpa acuh selama ini kar
alian, hal yang pertama harus kau lakukan adalah mengutarakan perasaan mu pada Qiena
inya sangat payah dalam urusan percintaan. "Saat kau mengutarakan isi hati mu itu jangan lupa memberikan dia hadiah entah cinci
*
al tadi dia bisa menyuruh sekertarisnya untuk mencarikan perhiasan itu. Sebuah toko dengan label brand terna
nggung-tanggung. Pilihan Sean jatuh ke rantai emas putih dengan liontin berbentuk hati dihiasi oleh blue di
buket-buket bunga yang setiap hari itu dia kirimkan tapi tentunya dia menyuruh orang untuk melakukannya, da
aat itu Qiena menjawab dengan nada datar dia menyukai bunga-bunga itu tapi tetap saja dia bahagia
ambu