rsi kayu taman ini mereka duduk berdua, Rio sengaja mengajak Zain untuk datang lebih awal mungkin ia butuh penyegar sebelum menghadapi lagi masalah-masala
Zain harus memulai percakapan sebelum hening
melirik sebentar sebelum akhirnya menikmati es krimnya kemb
k pasrah, ia mengingat satu hal Zain adalah bocah peramal yan
melia?"Ucapnya meng
ajaknya kemari sayang sekali aku hanya bisa memandang in
han kosong yang tak digunakkan apa kau mau?"Zain seketika menoleh
akhirnya berdiri membuang wadah es krimnya yang telah habis, mel
unga lili be
dipelukan Rio, ia memeluk Rio sangat erat digendongab Rio sambil menciumu pipi kanan dan kiri Rio berg
ua ini, bersamamu sungguh menyenangkan aku bisa
**
h datang mengenakan pakaian serba hitam kebiasaanya saat berkunjung ke makam, tak lupa kacamata hitam bertengger dihidung mancungnya dengan
dihidupnya namun nasi telah menjadi bubur mungkin tuhan lebih menyanyangi Amelia hingga m
buatku tersiksa didunia ini?"Sarah duduk ditepi makam anaknya, jub
iki Amelia itu, lagi seperti malam-malam sebelumnya ia selalu bermonolog mencurahkan hari-harinya
elia... bisa kah kau kembali menjadi utuh lagi?, untuk meluluhkan hati dad agar kita bisa bersama menjadi keluarga bahagia seperti dulu!"Sarah menaruh bunga mawar itu dihada
Alamea pada siapa mereka memberikan bayi merah itu untuk diadopsi, Mom harus berusaha keras untuk menemukanya demi mengembalikan kepercayaan dadmu"S
giaan mom han