omar bi
r kecantikannya dimuka bumi ini. Tidak ada satu pun yang pernah bisa mengungkap bagaimana kecantikan
cantik itu menjadi istriku, tapi k
dengan urusan wanita, cinta t
g tentu tidak susah bagiku menemukan wanita yang mahu
daku. Segitu mudahnya hingga aku muak melihat mere
riku, anak dari seorang Raja yang ta
ancurkan nama keluarga besar ku. Tapi entah apa yang ada dalam pemikirannya keesokan hari ny
erajaan tidak malu. Dan aku bisa langsung dinobatkan sebagai
ena setahun yang lalu dia menerima lamaran keluarga k
yang melihat wajah dibalik penutup wajahnya d
. Aku percaya dengan ibuku, apalagi jika melihat wajah Ratu Zira ibu dari Putri
Aku menunggunya dipanggung megah ini setelah ijab qabul kulakukan, saat terdengar suara lantang sang pengawal pintu menyebutkan
ni sungguh menakjubkan. Aku akan mendapatkan mainan baru di Istana ku. Tidak perduli seca
nya, dan di
os dan tak pernah tersentuh. Aku tahu dia geme
at menyenangkan, pikirku sam
*
ania, setelah acara ceremony layaknya
hanya diam masih memakai penutup wajahnya, dia tak melirikku a
saat didal
nza disambut hang
u dan dia. Sama dengan kerajaan timur lainnya kamar Raja dan Ratu terpisah, beg
ntu istriku ini berada
ainan baruku yang duduk diatas tempat tidur masih dengan paka
ianya ayahku saat aku setuju menikah dengan m
tertunduk menatap seprei putih
tung karena menikahi Putri Fortania yang su
ih diam ta
ihat lebih jelas seber
meski dia sudah melihat wajahnya tadi tapi berbed
pa saja melihat yang melihat Vienza akan be
Putri Vienza tak menolaknya. Dia tahu kewajiba
trinya itu ciumannya semakin menuntut, dengan lih
an memuja dari Akhtar melihat seluruh tubuhnya
terlewatkan olehnya, hisapan tanda kepemilikan dir
nahan sekuat tenaganya meski dirinya sudah te
ream favoritnya, ciuman dibawah rintik hujan. B
enza tak membuat Akhtar berhenti untuk mela
dapatkan seorang wanita yang masih menjaga kehormatannya, seorang putri memang diwajibkan menjaga kehormatannya, tapi kebanya
ekali lagi dan Vienza
dan membuatnya lupa akan sakit yang
lelah. Akhtar tersenyum miris saat dia melihat bercak darah di seprei putih kamar p
ergi keluar kamar setelah mematikan lampu
an mainan barunya dan dia perg
dan Viza kekasihnya yang sudah menjadi milik sahabatnya. Ghafur meremas rambutnya frustasi saat terlihat bayangan dari kain jendela berawarna p
, bayangan Viza yang dicium dan disent
sa rela melepaskan wanita itu. Saat lampu kamar Viza dan akhtar m
sh
siang oke. I love you..." Ghafur melihat nasi gore
arkan Viza ke kampus
ng kampus Viza mengetu
fur meletakkan bibirnya dikaca itu, Viza dengan lugu nya meliha
ndela tapi getarannya sampai
tangan dan pergi
riakan itu terdengar meski Viza ha
back
njadi pengobat rasa r
adanya. Viza sudah dekat dengannya dan akan set
Vienza. Tapi apa yang dia lakukan, apa dia sudah gila ingin menerobos masuk ke
ana. Dia kembali ke paviliun ta
*
i dan dia tak melihat adany
rasa nyeri dibagian intimnya. Dia sadar akan apa yang dia dan
arena aku melihat istriku begitu
menatap kosong ke Akhtar yang b
setengah jam lagi. Dan ingat jangan memakai penutup wajah m
lembut. Tapi lebih terdengar seperti perintah dari majikan ke pembantunya dengan kas
a dan kembali sesuatu yang bergejol
n badannya dan meningg
layan masuk membawakan baju da
tanya pilihan Akhtar ini, Vienza masih me
alau Vienza harus menunggunya un
aat mendengar su
terpesona melihat kecantikan da
ah menunggu kita." Akh
pa rakyat yang datang untuk melihatmu. Tapi ak
aiki kereta kencana istana dan b
rniat menjawab. Dia cu
udah ada Raja dan juga Ratu. Ada adik
ketika dia melihat Gh
n Ghafur dengan Akhtar sehi
erpukau ditambah bekas tanda yang
k. " Mahira memasang wajah menggoda ke Ak
gganggunya dia berdiri dari duduknya membuat semua orang melihatnya. Tapi
mpersiapkan keperluan anda saja. L
ngamati pengawal pribadi Akhtar yang baru itu. D
mu akan betah berada disini. " Vienza tersenyum kepada ibu Ratu d
semakin ingin menjaga jarak mulai dari sekarang dengan Vienza. Dia sa
*
💞