tana bersama beberapa pelay
a tangkai bunga maw
za hanya melakukan hal-hal biasa
a acara amal dan jug
ama Akhtar, dia tidak pernah lagi melihat Ak
gat sibuk, Vienza bersyukur karena Akh
ingin menanam bunga mawar
Vienza yang tak jijik m
ga tak membuatnya
itu, alhasil dia tak terlalu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Akhtar. Dia
dan dia melihat ternyata objek yang d
" Akhtar membuat Ghafur salah tingkah dan
ah kita akan lanjutkan nanti. Aku a
earah Vienza deng
luar taman seperti ini. Apakah dia tidak tahu aturan kerajaan in
engar sedang marah saat ini. Semua pelayan yang ada di
sau kalau gara-gara dia menatap Viz
ngarku, apa yang kau
a kasar membuat Vienza berd
k lihat aku s
n Akhtar. Vienza memperlihatkan tangannya y
as kendali dihalaman ini semua pelayan dan pengawal
edalam istana dan terus menarik V
skan tubuh Vienz
terkejut karena Akhtar mencampakkan tubuhnya keatas tempat tidur dan berbicara sambil me
ku melepaskannya." Akhtar sedikit terusik mendengar nada suara Vienza yang
rdiri dari atas tubuh Vienza dan keluar dar
n nafasnya kasar da
n nafasnya kasar da
uaminya. Dia sudah mencoba ikhlas menjalani ini tapi tetap saja d
sh
a sebuah boneka saat mereka bermain k
ur libur bekerja dan V
menunjuk boneka panda yang ukuranny
bisa membawanya kemana saja aku per
yum manis k
ana. Sampai hari hujan dan mereka berted
sepeda motornya dan ta
dari belakang, kebahagian meliputi kedua nya. Sambil tersen
tu sayang" Viza mengangguk t
dari isi dalam apartement itu
an itu, dia benar-benar sudah jat
njadi istri
a tuhan bagaimana dia bisa lupa kalau dia sudah bertu
m dan perlahan mendekatkan wa
merasakan ciuman pertamanya, begitu mem
iuman mereka dan ke
a dengan rintik hu
back
lupakan. Pria yang dicintainya sudah tak menginginkannya lagi, dia juga
masuk memberitahu kalau dia akan m
nakan gaun yang mana. S
ke empat gaun yang dibawa
at gaun putih tipis ber
u kenapa dibaw
ah tugas kami menyiapkan pakian khusus untuk tuan Putri malam ini. Dan Pangera
s itu. Gaun itu memang bukan lingerie, tapi Vienza berani bertaruh ka
urku. Aku akan bersiap-siap sendiri saja. Kalian
ir hangat dengan minyak mawar. Setelah dirasa cukup dia
ihat Akhtar berdiri tepat
njemputmu sebentar lagi, ah... Ada lagi. Aku ada perlu keluar malam ini, jadi kau bisa t
nya. Vienza merutuki dirinya yang
ar akan keluar malam in
*
a selalu membuat ruang makan terasa ramai. Sedangk
wa istrimu berbulan madu sebelum
buat Vienz
ng putri ha?" Akhtar menatap tak
Vienza mungkin terkejut mende
ku sudah delapan belas tahun. Hanya bed
membela
nza menunduk dan m
nya tajam dan Raja m
rti itu. Dia bisa lari jika
manis tapi akhirnya ditinggalkan."Akhtar bangkit
rgi dulu." Akhtar tak melihat Vienza d
ilihatnya jam sudah menunjukkan pukul sembilan mal
pakan hal yang tak ingin dia inga
melihat dirinya didepan cermin. Dia memakai gaun putih ti
si dan membaca buku sambil
pukul sebelas malam. Beginilah jika dia terlalu penasaran d
ra Akhtar tertawa, tapi Akhtar tidak tertawa se
sepuluh menit dia berpikir akhirnya dia memutuskan kelu
arnya,, dan para penga
ngeran Akh
a kepada pa
ke ruangan priba
Ruangan itu tak terlalu jauh dari kamarnya. Vienza menaiki anak
adi Akhtar tak berani meng
duk seperti
endiri karena kedua penjag
Vienza masuk denga
i kerjanya dan seorang wanita
da dengan wanita itu dengan l
kin sengaja membuat Akhtar tergoda pikir Vienza.
mbalikkan badanny
*****
c.