uah masjid, Rakha mampir di warung ro
dan dia hanya bisa membeli air mineral u
ini meronta dan berdemo, satu hal yang terlintas di da
rjalanan dari perusahaan Dirgantara menuj
pi trotoar ketika merasa
kaki menuju rumah sakit. Hingga akh
di ruangan ICU, Rakha bertanya
di pindah ke ruang rawat inap kelas V
kha pun bergegas menuju ruan
Rania dari luar sini. Dan akan menjadi sangat tidak mungkin jika Rakha tetap memaksakan diri
ba-tiba saja meras
belum akhirnya dia benar-benar melangkah l
*
wanita berhijab yang kini duduk di tepi ranjang Rania dengan se
elemparkan apa saja yang bisa di jangkaunya di dalam ruangan rawat inapnya, hingga setelahnya dia merasa lelah, Rania hanya bisa larut dalam tangis dan isakan di a
ap. Tanpa sedikit pun cahaya. Rania tak tahu bagaimana dia bisa melalui hari-harinya ke depan dalam keadaannya yang seperti sekarang, sementara Dokter mengatakan, k
bertahan dalam kondisinya, menunggu
nghukumnya deng
na
sala
alam diam. Dan terus menerus meneriakkan kekece
tut. Hawa dingin yang menusuk kulit tak dia hirauk
a. Dia menaruh piring yang masih penuh ke atas nakas. Dan perlahan menj
tuanya berada di sana. Sang Ibu Raline yang t
t mereka tak juga mendapat kabar dari Nando. Laki-laki itu seolah menghilang bagai di telan bumi. Bahkan se
endatangi Nando kekediaman orang tuanya di pondok indah. Sayangnya
ntam dengan Devano yang merupakan anak sulung Bastian, sejak itupula Nando sama sekal
t dekat. Undangan telah di sebar. Pakaian pengantin sudah di pesan. Semua halnya yang menyangkut resepsi pernikahan
eka akan pembatalan pernikahan itu benar-benar terja
kondisi Rania yang
emakin rumit un
uka dari luar mengali
suk R
n itu menoleh cepat ke arah s
teriak Rania lagi. Dia merentangkan ke dua tangannya ke depan,
Ibu pada Rania. Tubuh Rania yang sudah setengah turun dari ranjang mendadak membeku. Dia menepis tangan Raline yang memegangi
lam ruangan itu s
at membisiki Delisha sesuatu. Hingga akhirny
suapi ya?" ucap Raline saat pintu ru
ak kepala Rania deng
gumam Rania di sela tangisnya
rah Bastian, bingun
untuk sementara ini dia belum bisa menjenguk kamu," jawab Bastian sekenanya. Meski alasan itu dirasanya sangat tidak masuk akal. Sebab, Bastian tahu betul, sesibuk apap
nggak bohongkan?" Rania m
g banyak, supaya di hari pernikahan kamu nanti
Rania ma
itu do
*
ar dari komanya. Itu tandanya, sudah sa
sempatan sekalipun untuk mengetahui lebih ja
hitung-hitung dia sekalian melihat kondisi Siti sang Kakak yang memang belum
-tiba kenop pintu itu bergerak tanda ada seseorang yang hendak keluar.
ri dalam ruangan jelas membuat Ra
duduk di salah satu bangku tunggu, tak jauh dari ruang rawat Rania. Padahal, dia hanya bern
baya bergaya sosialita dengan rambut ikal panjang bersemi
jika ada, pasti dirinya tidak mungkin leluasa
disi anak saya," ucap Bastian dengan suara menin
ap keluarga besar Nando, ingin membatalkan pernikahan Nando dengan Rania. Saya tidak mungkin membiarkan masa depan Nando hancur dengan hidup bersama
idak tahu menahu masalah kehamilan Rania? Apa benar buka
enar nggak tahu apa-
an beberapa bantingan benda pecah belah di lantai. "LEPASIN RANIAAAA KAK ZIA! RANIA MAU NGOMONG SAMA NANDO
ngakui hal itu, tapi Om mohon sama kamu, pertimbangkan lagi masalah ini, kita bisa membicarakan s
eputusanmu sekarang?" t
ngga akhirnya lelaki itu pun me
, Nando nggak bisa mela
ruangan. Susah payah Zia, yang merupakan istri Devano, memegangi tubuh Rania yan
at itu berhasil d
sambil meraba dinding. Sementara yang dipanggil saat
masuk..." a
ngah isakan tangisnya. Tubuh ringkih Rania di seret
ikut tersayat pedih. Rakha menyaksikan dengan mata k
tu, tak lepas d
yang harus h
benar-benar menyiksa b
tunjukmu y
ha dala
anya. Tak sampai hati dia melihat penderitaan orang lain akibat kesala
idak bisa
s melakuka
g bisa meringankan
tahu, apa yang h
*
Rania kehilangan apa yang menjadi tumpuan hidupnya selama ini. Kehilangan harapan
a untuk bunuh diri meski s
ah diperbolehkan pulang
atap kepergian Rania saat hendak me
di sekitar bola matanya. Dia terduduk lesu di at
sempat bertemu dengan Rakha tadi. Devano baru tahu kalau
kangan ini Rakha melaks
uk lebih jauh akan keputusan yan
ang bisa jadi merubah se
a Rakha lakukan demi meneb
*
seorang Umi," ucap Rakh
?" sahut Umi di seberang. Dari jawabannya Rak
waktu lagi Umi, Rakha berharap Umi bersedia menyiapkan segalanya di kampung, ka
a alasannya kamu ingin melamar dia
enjelaskan semua kronologi yang sudah terjadi menimpa dirinya maupun Ran
nnya. Rakha juga ingin menyelamatkan harga diri dan keho
mereka justru mengusir kita dan menolak mentah-mentah lamaranmu bagaimana? Bahkan diantara k
kan Rania sebagai jodoh Rakha. Untuk yang pertama dan terakhir, Umi. Rakha ikhlas dunia-akhirat," ucap Rakha disertai satu ti
anya. Umi akan bicarakan hal ini dengan Abi dan langsung bersiap menuju Jakarta untuk men
Allah melancarkan nia
lah, aam