at pernikahan, pria yang kini resmi menjadi
jangan pernah ti
ang tertera rapi di atas kertas-legal, sah, dan tak bisa ditarik kembali. Tapi ucapantikan. Pakaian formalnya nyaris tanpa cela, tapi yang membuat Alesha nyaris t
anyanya pelan, me
. Tapi jangan salah paham. Aku tidak mencintaimu, tidak akan
pi
Setelah itu cerai. Kau dapat uang, aku dapat warisan
rnikahan ini bukan mimpi indah. Tapi tetap saja... men
um. Tipis.
a. Aku tidak pernah tertar
. Karena aku juga tidak suka menye
aka yang disetujui Alesha d
-
anya sesi foto yang dipaksakan, senyum palsu untuk media, dan
duduk di dalam, mengenakan gaun putih yang terlalu
s ke jalan. "Satu: jangan ganggu urusan pribadiku. Dua: jangan bawa-
?" Alesha melirik dengan
"Aku bisa membuatmu meny
a. "Wow. Romantis s
ndangan. "Aku tidak b
ahwa pria ini menyimpan sesuatu yang gelap. Sesuat
luas, dan terlalu sepi. Pelayan berseragam berdi
menunjuk pintu di ujung koridor. "Kama
arnya. "Aku tidak mengigau waktu t
ku takut kau mulai menikma
Dan aku takut kau berpikir kau
dak menjawab. Hanya menatap. Dal
-
istri seharusnya menjadi malam yang
s transparan. Ia tahu Alvaro tak akan masuk kamarnya. Tapi bagian
, terdengar ketuk
e
tu. Alvaro berdiri di sana. Dingin. S
an Alesha. Tatapannya turun... nai
nya Alesha, n
berisik," kat
. "Berisik? Aku tida
m kep
rak mereka. "Jadi kau memikirk
Tapi rahangnya mengeras.
sopan kalau keluar kama
telinga?" b
menyentuh bibirnya. "K
menahan
isa membuatmu terbakar ta
Alesha berdiri di depan pintunya dengan jantung
-
r Mahendra digelar. Semua orang penting hadir. Ter
u pada Alesha. "Tapi terlalu
ngkin keluarga ini memang b
a. "Kalau kau pikir bisa menjin
las Alesha. "Aku hanya ingin tahu, apa yang
kau mungkin berharap t
Alesha berdiri. Tapi ia tetap
-
Alvaro berdiri di balkon, men
emua tuduhan ibuku," katany
. Aku hanya... memb
alam. "Jangan terlalu jauh,
bagiku, ini pertaruhan." Ia m
hnya menegang saat Alesha berd
. "Kalau kamu memang yak
n coba
ser
lengannya. Wajah m
dengan satu ciuman, Alesha.
hancur,"
dan mencium bibirnya keras, panas, p
an main-main. Itu pering
eka tersengal. Mata mereka berb
berdering. Ia melihat l
g menegang, tangan yang mengepal,
pa?" t
ya kini dingin seperti ma
bali," g
ia
tajam. "Wanita yang se