n yang baru saja berakhir, bercampur dengan hawa d
adi istrimu?" ulang Alesh
aknya jauh lebih besar daripada amarah. Ia menoleh seki
rlu tahu," ka
duniamu runtuh baru saja?" desak Alesha, matanya
tap pekatnya langit Jakarta dari balkon. Lampu-l
gkah maju, berdiri hanya bebera
ahun neraka bersamamu, aku berhak
alam yang menjawab. Lalu,
alam. "Dia wanita yang seharusnya berdiri di sampingku hari ini. Tunanganku. Ke
menahan
g dia kembal
mungkin akan menghancurkan semua
i sana, saling mengukur luka yan
menikah denganku?" t
perusahaanku. Warisan keluargaku. Karena aku butuh s
ha tetap terseny
cocok u
rani. Tidak seperti d
lah, Tuan Mahendra. Aku akan menjadi
tu di balik tatapan itu. Sesuatu
aro. "Ini hanya ko
dalam dadanya, badai kecil
-
egang dari biasanya. Para pelayan berbicara berb
enakan dress pastel sederhana, rambut panjangnya disisir
di pintu membu
," suara Alvaro dari balik pintu, datar s
g tamu, jantungnya b
setelan jas hitamnya. Tapi matanya... ada kilatan asing di d
utama
merah marun yang memeluk lekuk tubuhnya dengan sempurna. Rambut cokelat
ny
kejap. Alesha bisa merasakan tatapan wanita
lembut menggoda, seolah tidak p
tetap menjaga sikap
ha, seakan baru sadar ada
a manis, meski nad
ab Alvaro cepa
satu alis, lalu
cepat seka
urkan tangan. "Alesha Mahendr
n, terlalu kuat untuk
rsinar berbahaya. "Karena aku tidak datang untuk minta maaf, Alva
Alesha m
"Apa yang sudah dibuang, kadan
um kecil. "Ki
-
berdiri di luar pintu, menimbang-nimbang apakah ia harus
lik pergi saat pin
a. Wajahnya keras, ma
ampur urusanku dengan
setidaknya di atas kertas. Aku berhak tah
uat Alesha mundur sat
n?" bisiknya. "Vanya bu
ata-kata itu terlalu
?" tanta
o akhirnya. "Lebih dari
atu di balik ketakutan Alvaro
takut," b
a bukan hanya ingin merebutku. Dia ingin menghancu
aling membakar dalam k
-
i acara-acara sosial tempat keluarga Mahendra hadir. Seolah-ol
akin dingin. Semak
cil di lantai atas rumah. Duduk sendirian,
lvaro," kata Al
h lambat. Tat
k mengert
mengerti," tantang Ales
rlahan, ia berkata, "Aku mencintai Vanya. Dulu.
menahan
ah sembuh. Samp
ny
akut. Bukan takut padanya. Tapi takut pada diriku sen
nyembunyikan luka y
isiknya. "Aku di sini. Bahkan
urkan tangan, menyentuh pipi Ale
ta padaku, Alesha
pnya, matanya
t," jawab
pernikahan mereka, Alvaro menarik Ales
ng-bayang rumah megah itu, s
ny
melengku
n baru saj
pasti ak