benar-benar merasa t
nomornya pun kau tidak bisa memaksaku jika aku tidak mau. Kau tidak punya hak untuk itu," kataku dengan
ahkan tersenyum meremehkan sekaran
ku terkejut dengan tindakannya. Oh, jangan lupakan dia juga tidak berbicara formal lag
u harus sedikit mendongak dengan jarak yang lu
Aku adalah kerabatnya," la
nnya memang itu yang terjadi sekarang. Aku bahkan mengaku kerabat Ste
kerabat Steve sendiri. Tapi kenapa tidak dari tadi dia
erbohong? Lalu
ku dan menjawab, "Ak
ku menata
rti saudara. Jika ada kerabat kami yang sedang berada didekat Steve, aku pasti mengenalinya. Jadi, kau siapa? Katakan sekara
k, pria di depanku ini akan membunu
dak berbohong, kan?" tanyaku membalas
imu yang mengaku-ngaku ha
eaksinya jika aku memberi tahu dia bahwa aku adalah calon tunangan Steve? Meski aku benar calon tunang
ara, tapi dia bahkan belum tahu apa yang terjadi pada Steve? Belum tahu tentang rencana pertunangannya? Apa
teve, sekarang dia benar-be
g tubuhnya saat menjawab dan tidak melihat wajahnya, "Jika kau
ajahnya, bisa kulihat keru
lanjutku sembari meneliti ekspre
dak bisa mendengarnya. Tapi aku bisa menebak apa y
aku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya ketika aku meli
siapa?" tanyanya
tidak, ya sudah. Aku punya kegiatan yang harus kulakukan," k
inggalkannya, tapi kemudian tertunda sebentar karena teringat sesuatu,
menatap ponsel milikku. Sepertinya aku
k menutup pintu apartemen dari luar. Lalu ada hal yang baru k
kannya dalam keadaan tidak sendirian ketika membuka pintu. Berbagai pikiran negatif langsung be
idur karena menunggu Steve yang belum pulang. Karena tid
dak bisa membayangkan ekspresi ibu Steve jika aku mengatakan belum punya nomor telepon putranya padahal kami sudah tinggal seatap, atau juga jika dia tahu alasan kenapa a
s kalau memang seperti itu. Tapi bagaimana kalau sebaliknya. Aku semakin gelisah ketika memikirkan kemungkinan alasan Ste
sa mengambil keputusan untuk menelepon ibu Steve, dengan sedikit gugup aku mulai
terjadi karena
diri, membuat tinggi tubuhnya turun karena sedikit memb
rjadi?" tany
embuatku segera menyin
a ke depan pintu kamar Steve d
ya," perinta
dan membaringkannya di kasur. Dave lalu membuka sepatu Steve dan meletakkannya di lantai. Aku hany
untuk menyediakan r
kata Dave saat kelu
ngangg
odohkan kalian berdua. Kau tidak punya hal yang istimewa kec
lasku berusaha tenang ketika Dave memojokkanku seolah aku
ai ketika mengingat tentang perasaanku itu, rasanya sesak. Seo
ya sebatas tetangga yang tidak pernah bermain bersama karena Steve yang sibuk belajar. Tapi, sekarang aku mencintainya apa
sa melupakannya. Tapi aku tahu, Steve tidak akan seperti itu. Steve adalah lelaki yang baik. Dan itu juga yang membuatku tetap set
*