n, dan manipulasi, tetapi juga mulai merasakan dampaknya pada dirinya sendiri. Perubahan itu tak hanya terletak pada cara dia melihat dunia, tetapi juga pada cara dia
an ketat, setiap keputusan yang ia buat berputar dalam dunia yang tidak bisa ia kendalikan. Walaupun Kael memberinya jan
langsung, tetapi juga mengatur jalannya dunia di sekelilingnya. Bahkan teman-temannya, orang-orang yan
emen Kael. Tidak ada yang berbeda, namun ada ketegangan yang tidak bisa ia lepaskan. Ada rasa tidak nyaman yang makin mengg
ewahan, kini terasa mencekam. Kael berdiri di depan jendela besar, tatapannya kosong, seperti seda
a tanpa menoleh, suaranya datar, namun ad
elana ke sekeliling ruangan yang kini terasa begitu asing. "Aku tidak tahu lagi apa yang benar
ia sembunyikan. "Ini bukan tentang apa yang kamu inginkan, Seraphina. Ini tentang apa yan
curkannya, menariknya lebih dalam ke dalam pusaran dunia ini. "Tapi aku tidak tahu siapa ak
a. "Itulah yang terjadi ketika kamu memilih untuk menjadi bagian dari dunia ini, Seraphina. Dunia ini akan mengubahm
di tenggorokannya. Ia ingin berteriak, ingin melepaskan diri dari
dah ditentukan. "Kamu sudah terlalu jauh masuk ke dalamnya. Apa yang kamu miliki sekarang-kekuasaan,
r-benar memilih, Kael?" suara itu terlepas dengan sedikit gemetar. "
ndur sedikit, seolah tak bisa menerima sentuhan itu. "Kamu selalu punya pilihan
seperti sebuah mantra yang semakin menghancurkan pertahanannya. Apa yang sebenarnya ia
apa yang terjadi jika aku tidak bisa mengha
n segalanya, Seraphina. Dunia ini tidak memberi ruang untuk orang yang lemah. Kamu harus kuat.
atuh. Ia merasakan cengkeraman dunia ini semakin erat, dan dia tahu,
n tentang apa yang kamu inginkan lagi, Seraphina. Ini tentang apa yang kamu bisa ambil
ap dalam pilihan yang semakin sempit. Apa yang harus dia lakukan? Apa yang
erbicara, suaranya penuh dengan ketegasan yang dipaks
mendalam. "Itulah yang aku harapkan darimu, Sera