ang Kael rencanakan untuknya-sebuah dunia yang penuh dengan jebakan dan permainan yang tak bisa dipahami oleh siapa pun kecuali mereka yang mengendalikan

n harapan kini terasa hampa. Ia terperangkap dalam sebuah peran yang tak pernah ia pilih, terperangkap dalam perasaan yang semakin sulit untuk dipah

ibuat untuknya membuat Seraphina merasa semakin jauh dari dirinya yang dulu. Ia bukan lagi Seraphina yang bebas, yang memil

atinya terasa semakin sesak, dan ia tahu bahwa ia tidak bisa terus berjalan di jalan ini tanpa menemukan jawabannya. Kael

g terpasang di sudut ruangan. Saat Seraphina masuk, matanya langsung menatapnya denga

eningan, lebih dalam dari biasanya. "Apa ya

ta-kata itu keluar dari mulutnya lebih cepat daripada yang ia harapkan. "Aku merasa seolah aku te

. "Kamu harus berhenti berpikir tentang siapa kamu dulu, Seraphina. Itu sudah tid

api juga sesuatu yang menahan. "Tapi apakah aku harus mengorbankan segalanya

esempatan untuk mengendalikan dunia ini, dan aku bisa memberimu itu. Tapi kamu harus siap untuk me

seperti dia sudah melihat ke dalam dirinya lebih dalam daripada yang bisa ia lihat. Tapi a

ngan suara yang penuh kebingungan. "Aku tidak tahu ji

nilai apakah Seraphina benar-benar siap untuk melangkah lebih jauh. Setelah beberapa det

mu impikan, maka kamu harus menanggalkan kelemahanmu. Dunia ini tidak memberi tempat bagi

dalam dirinya untuk menyerah, untuk menghindari dunia ini, tetapi ada juga dorongan yang

aphina," kata Kael, suaranya semakin tegas. "Kamu harus membuktikan bahwa kamu lebih dari

n ini-pilihan untuk terus melangkah atau mundur-akan menentukan masa depannya. Apakah ia akan memilih unt

nya dan menatap Kael dengan tekad yang baru. "Aku akan bertahan," ujarn

yang seolah menular padanya. "Itulah yang aku ingin dengar, Serap

yang pernah ia bayangkan. Namun, dengan keputusan ini, ia telah memilih jalan yang tak b