/0/22398/coverbig.jpg?v=5da51303f22197156232dcfe79930993)
Kisah ini mengisahkan seorang mahasiswi bernama Seraphina yang terjebak dalam kemelut hidup di kota besar, New York. Karena terhimpit kebutuhan dan beban kuliah yang semakin membengkak, ia terpaksa menerima tawaran yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dalam satu malam, Seraphina harus menjadi penari pribadi untuk seorang pengusaha kaya raya, Kael Westbrook, yang terkenal karena kebengisannya. Kael yang tampak dingin dan penuh misteri, memaksa Seraphina untuk terlibat dalam dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Dalam prosesnya, hubungan mereka menjadi penuh ketegangan dan godaan, namun juga penuh intrik yang tak terduga. Di tengah keterpaksaan, Seraphina semakin terjerat dalam permainan Kael yang penuh misteri, membuatnya bertanya-tanya apakah ada jalan keluar atau justru semakin tenggelam dalam dunia yang gelap ini. Bagaimana Seraphina bertahan? Mampukah ia menghindari jeratan Kael yang semakin rapat? Ataukah ia akan terjerumus lebih dalam ke dalam dunia yang akan mengubah hidupnya selamanya? Penuh dengan emosi, tekanan, dan rasa penasaran, kisah ini akan membawa pembaca ke dalam perjalanan yang penuh gejolak dan ketegangan.
Seraphina menghela napas berat, matanya menatap kosong ke arah papan ketik di depan komputer laptopnya. Jari-jarinya melayang di atas keyboard, namun pikirannya jauh melayang, terperangkap dalam kekacauan yang kini menguasai hidupnya. Kuliah yang semakin menumpuk, biaya hidup yang tak kunjung terbayar, dan utang yang terus menghantui, membuatnya merasa seperti berada di ujung jurang. Dengan gelisah, ia meraih telepon genggamnya, membuka pesan yang baru saja masuk.
"Tolong datang malam ini. Jangan pertanyakan apapun. Ini satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalahmu."
Pesan singkat itu datang dari teman lamanya, Clara. Tanpa banyak berpikir lagi, Seraphina menekan tombol untuk membalas, jari-jarinya gemetar. Clara, seorang teman yang lebih sering berada dalam dunia yang lebih gelap daripada Seraphina sendiri, selalu punya cara untuk membuat semuanya terasa "mungkin." Namun, untuk kali ini, Seraphina tahu bahwa ini adalah jalan yang berbeda, jalan yang bisa mengubah hidupnya selamanya.
Setelah beberapa detik, ia memutuskan untuk mengabaikan rasa takut yang merayap, dan mengirimkan pesan balasan.
"Apa yang harus aku lakukan?"
Tidak lama kemudian, Clara membalas.
"Kamu akan tahu malam ini. Semua akan selesai, Seraphina. Percaya padaku."
Malam itu, Seraphina berjalan dengan langkah ragu menuju lokasi yang disebutkan Clara. Hatinya berdebar, cemas. Selama ini, ia hanya tahu kehidupan Clara yang penuh dengan pesta dan orang-orang kaya yang tak pernah ia pikirkan bisa berhubungan dengannya. Tapi sekarang, ia tahu dirinya sudah tidak punya pilihan lain.
Saat memasuki gedung megah yang terletak di pusat kota, suasana yang dingin dan terkesan terlalu mewah membuat Seraphina semakin cemas. Tak ada suara selain suara sepatu hak tingginya yang menapaki lantai marmer. Pintu besar di depannya terbuka secara otomatis begitu ia mendekat. Seketika, bau parfum mewah dan asap tembakau memenuhi indera penciumannya. Suasana di dalam ruangan itu terasa asing, bagaikan dunia yang sama sekali berbeda dari apa yang ia kenal.
Clara sedang menunggunya di sudut ruangan, duduk dengan anggun di kursi kulit berwarna gelap. Wajahnya yang selalu penuh senyum kini terlihat lebih serius, bahkan dingin.
"Seraphina, ini dia," ujar Clara, suaranya tak sebesar biasanya. "Kael Westbrook."
Pria itu berada di pojok ruangan, terbalut jas hitam rapi yang mengesankan kekuatan dan ketegasan. Kael Westbrook, salah satu orang terkaya di kota ini, terkenal dengan reputasinya yang tak kenal ampun dalam urusan bisnis, serta kedalaman misterinya yang selalu mengelilinginya. Kael tidak menoleh ketika mereka masuk, hanya duduk dengan tenang di kursinya, tangan terlipat di depan dada. Tatapan matanya tajam dan penuh penilaian.
Seraphina merasa tubuhnya kaku, seperti ada sesuatu yang menahan dirinya untuk melangkah lebih dekat. Namun, Clara menariknya, memaksanya untuk maju.
"Kael," kata Clara, menatap pria itu dengan cara yang membuat Seraphina bertanya-tanya apakah mereka sudah lama mengenal satu sama lain. "Ini Seraphina. Dia yang akan membantu kita."
Kael akhirnya menatapnya, matanya dingin dan tanpa ekspresi, seolah-olah dia sedang menilai barang yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Seraphina merasa seolah-olah segala sesuatu di dalam dirinya tercabik-cabik oleh tatapan itu. Ia tak tahu harus berkata apa.
Kael berbicara dengan suara rendah, namun setiap kata yang keluar dari mulutnya terasa seperti beban yang berat.
"Kamu tahu kenapa kamu ada di sini, bukan?"
Seraphina mengangguk pelan, meski hatinya berdebar-debar penuh ketakutan. "Aku... aku tidak punya pilihan lain, bukan?"
Kael tersenyum tipis, senyum yang terasa sangat dingin. "Betul. Tidak ada pilihan lain, Seraphina. Kalau kamu ingin menyelesaikan masalahmu, malam ini adalah satu-satunya kesempatanmu. Ikuti apa yang kuperintahkan, dan semua ini akan selesai."
Seraphina menatapnya dengan penuh kebingungannya. Apa yang dia katakan? Apa yang sebenarnya dia maksud? Ia merasa tubuhnya serasa lemas, keringat dingin mulai merembes keluar di sepanjang punggungnya. Namun, ia tahu satu hal dengan pasti-malam ini hidupnya akan berubah selamanya.
Dia hanya berharap, dia tidak terlalu jauh melangkah.
Lina Damaris Adelia menghabiskan sembilan tahun untuk melupakan sosok Elian Zayn Anderson yang pernah menjadi pusat hidupnya, namun juga sumber luka yang mendalam. Namun, sepertinya nasib tidak berpihak padanya. Tanpa diduga, Lina terpaksa berhadapan dengan pria yang selama ini berusaha ia hindari. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa setelah kembali ke kota ini, dia harus bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh Elian. Lalu, pertanyaan pun muncul-bisakah Lina menghadapinya dengan sabar, menanggapi sikap Elian yang penuh keangkuhan dan egonya? Atau, mungkin inilah kesempatan mereka untuk memperbaiki segala yang rusak di antara mereka? Apa yang akan terjadi ketika perasaan lama mulai menguji batas kesabaran mereka?
Tak terduga, sikap ceria dan berani yang ditunjukkan oleh Livia selama kencan buta justru membuat Damien tertarik padanya, hingga berakhir terjebak dalam obsesi yang semakin menggila. Sialnya, Livia tanpa sengaja menghilangkan jam tangan milik Damien yang bernilai milyaran, membuat dirinya semakin terperangkap dalam kekuasaan dan permainan berbahaya pria itu. Livia yang seharusnya hanya menggantikan sahabatnya, terpaksa melanjutkan kencan buta dengan Damien Remington, pewaris tunggal keluarga konglomerat yang terkenal sangat angkuh, penuh rahasia, dan memiliki sisi kelam yang menakutkan. Kini, Livia terjerat dalam lingkaran emosi yang tak terduga, berjuang melawan keinginan dan rasa takut, berusaha keluar dari bayang-bayang obsesi Damien yang semakin mengikatnya.
Laura adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah universitas ternama di kota besar. Ia dikenal sebagai gadis yang cantik, cerdas, dan memiliki penampilan yang selalu menarik perhatian. Penampilannya yang selalu seksi membuatnya menjadi pusat perhatian di kampus, terutama di kalangan laki-laki. Tidak terkecuali, dosen tampan bernama Rian yang juga terpesona oleh kecantikan dan tubuhnya yang menawan.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?