i mulutnya, ia merasa seolah ada sesuatu yang hancur dalam dirinya. Seperti sebuah pintu yang tertu
a Seraphina untuk menggali lebih dalam ke dalam dirinya-dan dunia yang baru ini. Setiap pertemuan dengannya semakin mempertegas bahwa ia tidak hanya sek
a untuk berinteraksi dengan orang-orang yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya-para pebisnis berkuasa, politisi, bahkan mafia yang mengendalikan kot
wa Kael tidak hanya menginginkan Seraphina untuk berfungsi sebagai alat, tetapi ada sesuatu yang lebih dalam-sesuatu yang melibatkan pengenda
ngan rutinitas itu, tetapi kali ini, ada ketegangan yang lebih tebal di udara.
umnya. Tidak ada senyum kemenangan atau kekuatan dalam nada suaranya
ia ungkapkan memenuhi dadanya. "Aku tahu," jawabnya, meski sua
ampir menakutkan. "Kamu harus lebih dari sekadar mematuhi, Seraphina. Aku tidak hanya ingin
aripada dirinya. Dunia ini-dunia yang Kael ciptakan-mungkin adalah dunia yang akan mengubahnya selamanya. Setiap ka
ebingungan dan ketegangan. "Aku merasa seolah aku sudah tidak mengenal diriku sendiri. Setiap
g aku inginkan darimu?" Kael mengulang kata-katanya, lebih lembut kali ini. "Aku ingin kamu menjadi dirimu yang sebenarnya, Seraphina. Tapi dunia ini tidak memberi ruang untuk itu. Dunia ini m
in tahu, rasa takut, dan rasa menarik yang bersamaan. Apakah itu artinya ia harus
aranya pelan namun penuh dengan ketegasan. "Apakah aku harus menjadi
sudah mengorbankan banyak hal. Kamu sudah melangkah ke dalam dunia ini dengan sadar. Sekarang, kamu
h dengan mimpi dan harapan, kini terasa begitu berat, begitu penuh dengan jebakan yang tersembunyi. Ia mulai memahami apa
ku bayar untuk bertahan?" Seraphina be
raphina, harga itu lebih tinggi dari yang kamu kira. Tapi dunia ini adalah tentang ke
yang penuh dengan godaan dan bahaya. Tidak ada lagi jalan mundur.
n ada keraguan yang terpendam di dalam hatinya. "Aku akan
Itu keputusan yang tepat, Seraphina. Sekarang, mar
nakutkan, namun juga memikat, dalam dunia yang Kael tawarkan. Dunia