an terkejut Jalu bukan main, dia langsun
ima ekor ayamnya yang telah mati, dengan lehe
ang nampak masih tergelak mengejeknya, ken
seperti kelima ayammu itu, hahh?!" seru tergelak seorang
ak
mpar keras anak yang be
ak seraya mengaduh kesakitan. Karena dia merasa terl
ahh!" seru marah Arya memaki, tendangan putarn
Gludug,
tendangan Arya itu. Namun karena dirinya kalah t
hnya, untuk meredam daya he
h!
kembali tegak menjejak ta
kalian selalu menggangguku?! Kalian harus mengganti
an sama sekali dalam na
uan jurus maupun tenaga dalam dia
! Kami dari sekte ternama 'Kera Putih' dan 'Harimau Besi' t
menggelinding dari sini!" te
ak tahu diri ini!" seru Arya pada putra ketua sekte Ker
r Harimau. Tak heran, karena Arya memang putra
n mengganti harga kelima ekor ayamku!" seru
s dibelinya untuk makan keluarganya na
raya kembali ayunkan cakarnya kearah dada, yang juga d
k! P
ar Arya, namun pinggangnya tersepa
Gusr
pas ke samping dan ambruk ke tanah. Dia sege
ah berguling mendekat k
agh
eman Arya langsung ayunkan sebuah tenda
keras. Rasa sakit dan sesak di pinggang dan punggungn
ukh! ..
g saja memberikan hajaran berupa tendangan, injakk
ajah dengan dua tangannya, dan menekuk
alah, sama sekali tak terdengar teriakkan
nahan rasa sesak dan sakit, akibat haja
lihat kejadian itu, karena mereka mengenali siapa kee
reka juga merasa takut dan ngeri dengan tokoh-t
ntikan!
rempuan, yang langsung melesat m
Paghk!
mpuan itu telak mengenai punggung, wajah
uan mengaduh kesakitan terdengar
ru Arya terkejut, dia rupanya mengenali
angsung terdiam, saat mendengar
a adalah putri dari ketua sekte 'Elang Merah', sekte
jauh dari sini!" seru marah Kirana,
perempuan yan
njadi seorang gadis yang cantik jelita. Hidungnya yang mancu
diingat dan dikenali orang, yaitu sebuah titik tahi lala
a sombong yang sok jago itu s
ringkuk di atas tanah dengan tubuh lebam di sana
ihatnya kondisi Jalu yang cukup mengenaskan. Anak laki yang sep
guci kecil, dari balik selendang
seraya menyerahkan sebuah pil untuk luka dalam Jal
nya, sungguh dia memang merasa badan
utnya mual, dan kepalanya sepert
cs tadi juga beberapa kali men
ik warung makan, yang sejak tadi hanya bisa menonton k
ng makan dengan wajah ramah. Dia pun segera
Dan seketika itu juga dia merasakan rasa sesak
kan. Jalu pun berjalan cepat agak terhuyung
tnya di bawah pohon waru itu. Nampak warna me
nya, Jalu pun merasakan perutnya kembali teras
yang mujarab!