img PENDEKAR Sabda JAGAD  /  Bab 7 MALAM JAHANAM | 12.50%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 MALAM JAHANAM

Jumlah Kata:1192    |    Dirilis Pada: 10/01/2025

aat

hitam pekat nampak melesat menembus pusat

hk! Kr

dan melesak seketika, dan dengan diiringi teriakkan

alu dan Larasati! Ketua sekte Rajawali Emas k

!" seru puas Ki Taksaka, seray

buh Ki Respati dengan telapak tangannya,

tak ada ditubuhnya!' seru mara

an, saat melihat rekannya itu nampak kecewa, setela

mastikan kalau dia benar-benar sudah tewas!" sah

wariskan mustika itu pada kedua anaknya!' seru bat

as yang tersisa Mukti Roso!" Slaph! Ki Taksaka langsun

ap

ntak ikut melesat me

g ibu. Mereka berdua seperti telah sepakat untuk bersembunyi,

h! S

cap tepat di punggung sang ibu, dan sebuah pukulan

itu juga, sosok wanita paruh baya itu pun terp

ngan. Cepat mereka menghampiri sosok sang ibu yang te

kejadian itu memang sungguh

kepedihan hatinya. Dia sudah membayangkan pastilah sang ayahandanya j

i ibu. Tsk, tsk!" terdengar isak kepedihan Lara

s remaja yang cantik dan tengah mek

di belakang Jalu dan Larasati, yang

luarga sekte Rajawali Emas harus tamat hingga ke a

rseru memaki, seraya melesat lepaskan tendangan Raj

! Br

ja Denta, untuk menangkap kaki Larasa

mpas deras ke tanah. Larasati terkapar tanpa daya, tubu

elah siap terangkat, dia hendak langsung men

a

dari anak gadis ini! Hehehee!" seru terkekeh Ki Arga Bayu sang ketua

ti, yang tertimpa sinar remang cahaya rembulan malam itu. Ha

angsat pengecut!" teria

ada kedua kakinya bagaikan capit

bisi mereka semua sampai ke akar-akarny

atu ini setelah menikmatinya lebih dulu, hehe!" seru terkekeh Ki

h!

t dan menotok tubuh Larasati, hingga ga

lian memang manusia b

kan tendangan lompat ke arah lengan Ki A

h! D

gan Jalu, seraya lesakkan telak sisi tangannya ke a

sh! Ho

ug

urkan darah segar dari mulutnya, hingg

dadanya, pernafasan Jalu pu

asih bisa mendengar pembicara

udah tewas, jika terhajar sepertiga tenaga dalamku tadi!

kmati rasa sakitnya terlebih

jatmu! Aku menunggu giliran! Hahaha!"

ong tubuh kencang dan mulus Larasati, menuju ke

rteduh atau rehat orang-orang atau para pet

ati, yang rebah lemas diatas saung. Sebuah teriakkan put

dah! Braja Denta! Lambar Manik! Bersabarlah menunggu giliran kalia

amarah meluap, namun dia sungguh d

mbuatnya tak mampu beranjak dari posisi

n kucatat dalam jiwa dan ingatanku! Ki B

h merasa aman! Bedebah kalian semua!' seru bathin J

iri, akibat tekanan mental dan amarah

saat dia merasakan suatu benda asing milik Ki Arga

an rasa sakit dan perih, dalam ketakberdayaannya

ntak melayang dalam puncak kenikmatannya. Setelah tubuh

alu bangkit dengan enggan dan beranjak meninggalk

s oleh Ki Arga Bayu, maka sudah pasti dia

hidup terhina seperti ini!' dem

turut Ki Braja Denta dan Ki Lambar Manik ikut menikmati tubuhn

asati pun terkapar tak sadarkan diri. Sungguh mal

h!

ksaka dan Ki Mukti Ros

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY