uk tubuh Jeanne dengan erat. Dia mencoba sebaik-baiknya untuk m
ang ada di depannya dengan bebas. "Kenapa lo tega ngelakuin hal itu ke gue? Gue sa
at marah, karena kali ini dia tidak berhasil melindungi dirinya sendiri. Dia sangat sedih dengan ken
tamnya satu per satu. Kemarahan, kesedihan, dan kek
a meminta maaf sembari
atuh dari tubuhnya mulai mengenai tubuh Jeanne juga. Bahkan air itu dengan perlahan
rlebih ketika Jeanne masih mengamuk sembari memaki dan memukuli tubuhnya tiada henti. Dia tidak bis
tahu, nggak!" maki Jeanne den
ri tersenyum pedih. "Sorry, gue be
eriak, memaki, dan terus memukuli Alan dengan sekuat tenaga. Pria itu hanya memeluk tubuhnya dengan erat saja. Dia h
ikut membasahi wajahnya. Dia berhenti mengamuk, dia berhenti memaki, dia hanya menangis dengan mu
asahi kerongkongannya sebelum kembali bicar
an shower agar Jeanne tidak benar-benar basah kuyup sekarang. Tak lupa dia m
i luar aja, bi
mendelik dan m
lari. Dia akan menjelaskannya dengan detail apa yang sudah terjadi. Tidak ada yang
lagi lo ajak bicara, kan?" Dia memperjelas maksudnya
jak tadi Alan berusaha keras melindunginya dari derasnya guyuran shower, tap
pinjemin baju." Alan bicara sekali lagi s
takut kalau Alan akan pergi apalagi lari darinya kali uni. Namun ternyata pikir
ah, kemudian dia mengeluarkan sebuah kemeja d
lo pakai." Alan meletakkan sepasang pakaian di kedua tangan Jeanne yang menerima pemberiannya dengan kaku. "L
uhnya terasa sangat tidak nyaman. Walaupun rasa sakit yang dia rasakan sebelumnya sudah cukup hilang, tapi tubuhnya yan
dari tubuhnya. Kepalanya langsung terasa pusing b
kamar mandi, Alan mendesah panjang sembar
rus memulai penj
nggodanya dengan cara membuka kancing celana, menurunkan ritsleting, dan men
g dan mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, kem
saat jam di dinding sudah menunjuk angka sebelas pagi. Dan sangat terpaksa dia harus membatalkan semua janji temu dan age
aitu Jeanne. Dan
dia bisa menahan diri, semua ini tidak akan terjadi. Namun pemikiran tololnya yan
dan mengenakannya dengan cepat. Sembari menunggu pes
a tidak bisa ten
gan cara Alan menikahi Jeanne, mungkin semua
rutama untuk mereka berdua yan
nikahinya suatu hari nanti. Walaupun Alan tidak tahu seperti apa orang itu, tapi
. Dia tidak bisa tiba-tiba saja membawa calon istri baru ke hadapan kedua orang
menikah lagi, maka itu akan menjadi k
alan tengah terbaik yang tidak akan menyakit