hanya tersenyum karena hal remeh, bisa melihat bintang bersinar di atas sana. Rasanya ingin menjadi bintang saja, bisa
erhatikan para semut di bawah, hanya melihat pergerakan semut saja, sudah membuatku bahagia bukan main. Mungkin ka
ka orang rumah mendapatimu seperti ini, mereka pasti mengiraku sud
ngan. Mungkin hanya bayangan kawan setiaku saat ini
e tadi sebelum ada yang menangkap pergerakanku, di dapur. Sebelum itu, aku membuat susu untuk menghangatkan perutku dan juga sebagai penunda lapar, hingga besok di sekolah. Ya, sudah
Ketika sendirian seperti ini, bunyi ketikan dari senar gitar ber
tak sanggup dan masuk ke dalam kamar dan tidur, wal
Aku menggeleng, kenapa aku harus mengeluh? B
ver milikku yang sedikit panjang, dan mengikat di salah satu tiqng. Setelah memastikan semuanya aman, aku melihat ke bawah, rumput yang lumayan empuk, membuatku tidak akan kehabis
angsung meluncur walau sedikit takut, jika kain robek atau tanganku licin dan berakhir tula
gku mencium lantai dengan begitu keras, tapi a
ang tajam-tajam menusuk kakiku. Aku memeluk diriku sendirian, tak ada tuj
am rumah masing-masing dan bercengkr
a, karena Kak Geisha akan sibuk belajar dengan buku selalu di tangannya. Meisha akan bermanja di pangkuan mama, sambil membicarakan kegiatannya di sekolah, sepert
ang, aku sering berpikir, kapan aku bisa mempunyai teman sejati. Tapi, rasanya begit
kerikil yang kecil. Bahkan, sudah luka di bawah sana. Akhirnya aku putar arah, kembali ke rumah. Mungkin sekitar empat puluh lima menit
ini. Walau aku selalu mempunyai satu keyakinan kuat, hidupku bisa berubah. La
besar, tapi mampu membuatku hidupku terasa berat ketika aku menginjakan kaki disana. Ketik
ngnya kembali dengan perlahan dan mengendap-endap lewat
mpu dapur telah dimatikan. Dengan begini, a
ku langsung memakan dengan lahap, beberapa
eli makanan di luar?" mulutku yang masih terisi penuh langsung kute
" tegurk
k sialan! Kenapa nggak jual
n begitu kuat, tapi aku tahu aku teta
nya Mama dengen berteriak. Aku berb
ku tak mau kalah, dengan air
ak
u. Membuat kepalaku langsung terasa pus
Aku tak pernah menanyakan ini, karena ujungnya hanya akan ada
yang rasanya remuk. Aku tak pernah menemukan alasan pasti dengan semua pembencian ini. Dalam logikaku, alasan mama terlalu mengada-ada. Memangnya aku pernah mi
anku. Ya, setelah mengetahui hal menyenangkan ini, aku ser
lenganku dan melihat darah segar itu mengalir. Tak ada ra
engores tangaku hingga, mataku berkuna
masuk dalam selimut, berharap bisa sembuh dari luka ini atau masi