rgi ke SPBU yang disebut galon di daerahnya tinggal, mengis
a disana. Matanya celingukan mencari-cari keberadaan Mouza. Bu
is yang sedang b
ngisi minyakku disini?" kata
sud Rendi. Dia mendongakkan kepalanya
ng, mereka tidak tau
oker shift Bang, coba abang tanya petugas Pom
us mobil pribadi. Siapa yang berani melarangnya. Ha
tanpa basa-basi kepada laki-laki petugas pom itu, Riza
at masalah kali ini, tapi, jika tidak diberi tau, hidupnya y
muncong kau,
kan tangannya
aksud Abang? Rizal menunjuk
undak Rizal. Rizal mengurut dadanya,
" gumamnya
dia rasakan sekarang. Otak kriminalnya mendadak lumpuh. Jika maju beralasan mengisi
paok gini aku,
ke arah rumahnya. Rizal yang melihat Re
Za! Rizal berk
Rendi sudah datang dengan mobil bak terbuka milik ayahnya. Sengaja Rendi m
hat lelaki yang berdiri di depannya. Me
ll
ngan pemuda urakan itu. Ternyata Rendi tidak suka dengan kebisuan Mouza, hal yang paling menarik menuru
ngan gaya sok jagoan. Rendi memperhatikan Mouza dari ujung kaki hingga ujung kepala. Ingin rasanya Rendi menyapa gadis itu dengan manis, na
gat pesan Pak Tarigan agar
Rendi mendekat ke wajah Mouza,Mo
t campur, namun, kasihan melihat Mouza. Mereka hanya berjag
! apalagi? Abang mau aku kek man
. Dia bersorak dalam hati, 'akh
ng berpikir hukuman untuk Mouza. Tangan Rendi tiba-tiba menar
sengaja mengeja
monza, tamat esde gak
mbuat debaran jantung Rendi
enebus kesalahanmu" Rendi
berkurang apa lecet kau kutengok, ngapa
aaf aja gak cukup, kau harus men
mungkin mempersingkat
ku harus antar jemput kau s
motor)ku, ngapai harus diant
tangan Mouza dan meletakkan uang untuk membayar bahan bakar mobilnya. Dia bersiul-siul senang.
gumam Rendi
terlihat lebih tampan nanti saat menjemput Mouza, pujaan hatinya. Isi lemari telah tumpah ruah di lantai, t
Rendi?" Kata Bu Fatma
bagus." Rendi mengangakat satu persatu
ari baju yang bagus, biasanya mana koyaknya pa
rang, Mak," jawab
mengerti anaknya sed
a rupanya
h tak sabar ingin segera ke SPBU itu lagi. Bu Fatma menyuruh Rendi man
ikat yang dikirim Tuhan mengubah
gan melihat Rendi sudah non
ouza belum selesai. Kebetulan jalur Pom tempat Mouza se
di samamu, Za?" Tanya Pak
diantar jemput dia selama sebu
Mouza, bagaimana pun, permasalahan terjadi di bawah pengawasannya, d
jaga dulu Pomnya," perinta
dan Rendi sampai ke rumah, paling tidak mereka bisa lekas
a hanya bisa pasra diantar pulang o
nnya agar tak melawan lelaki arogan itu, Mouza takkan ma
an membuntutinya, dia berniat menjahili kedua o
kalau kau nggak mau
h, nggak mau,
mpir terjungkal kebelakang kalau ti
an yang tidak begitu padat karena mereka tidak melewati jalur k
sa takut akibat Rendi membawa motor terlalu kencang, sehingga t
h keenakan melu
ata Mouza bingung, dia belum p
k bilang rumahmu dimana
i seperti kedai tempat makan, ahh,bukan seperti, tapi, ini memang warung bakso yang s
menarik tangan Mouza persis seperti a
sebulan itu bisa segera berlalu dan dia l
memesan dua mangkok bakso yang
suka bakso apa nggak" Mouza mengomel se
orang senget, kurasa ada paok-paok anak
senang melihat Mouza terus mengomel itu terasa sepe
bawa kabur oleh lelaki berandalan. Pak Tarigan tak habis pikir bagaimana jika Mouz
Mouza tidak di rumah lalu Ibunya bertanya, akan jawab