igan rasanya h
lanya yang tidak gatal, dia menyesal
a kau dibawa laki-laki
ndir di depan ga
di melintas, ada Mouza duduk manis di bela
ada Pak Tarigan. Tangan Rizal menunju
uza," seru P
at kesana kemari. Menjerit senang seperti orang yang
seseorang yang melinyas berjala
pan pintu rumah, adik Mouza yang b
ukang bengkel, mana ada cowok mau sama perempuan cerewet kelas kakap itu
ta nomor hapemu biar bisa k
ku berangkat sendiri
ja tinggal di galon"ejek Rendi
pungkas Mouza kesal sambil me
ninggalkan Rendi. Rendi menaikkan bahunya tanda tak peduli, yang terpe
kembali kerumah lalu berkhayal, mengingat senyum ma
lelaki tampan. Mouza tak menggubris satu pun pertanyaan adiknya. Dia memilih membersihkan diri lalu istirahat. Rasanya energi Mouza habis terkuras menghadapi laki-lak
o," umpat
i-harinya sedang menginap di Pom. Dia harus bangun lebih awal, karena menunggu angkot itu terkadang nasib-nasiban, kadang cepat kadang lama. Jam 5 pagi dia su
k!" Sapa Rendi be