t! Tu
menyatakan pang
di ke teman-temannya d
uara korba
korbannya berbicara,
is histeris untuk
aku ke
enjadi background Rendi saat berb
olong aku
seberang. 'Umpan bertemu i
benar-benar tidak men
di seberang lantang tid
aha meyakinkan tanp
Mak! aku a
ng terdengar m
n ngaku-ngaku jadi anakku trus m
ku kurang meyakink
" Rendi mengeluarkan semua jurus aktingnya, agar dapat mengelabui korba
di seberang me
membuat teman-teman Rendi m
alah korban, suara riuh hasil dari suara yang d
celakaan, sinting kurasa kau, mau nipu aku pulak kau, kau jual ginjal kau itu sebelah kalau
ban yang gagal. Ya! gagal total. Mana calo
a kasar, malam ini tidak jadi p
urah dulu, yang penting teler," Kata te
n terakhir. Harga murah
i Rendi. Entah sudah berapa banyak minu
ngat, bukan karena korban gagal masuk dalam jeratan, tapi
nyet, monyet aja
utnya kesal, masa monyet
h aku?' batin Re
erlihat tidak nikmat. Ucok yang melihat
, besok kita gas kan lagi," kata Ucok memberi energi posi
endi menyampirkan j
gak asik kali a
ik gas sepeda motornya, lalu pe
sa anak itu" Ucok
an mata bulat bak bola pimpong, sedang marah-marah tak jelas
ia kira aku pernah di kawini Bapaknya
suk shift pagi. Mouza bekerja sebagai operator di sebuah SPBU.
lan itu lah ini ahh,"
a alarm sudah memekakkan telinganya. Mouza te
erhubung banyak ritual wajib yang harus di lakukan di kamar mandi, seperti menghayal jadi istri Lee Min Hoo
maninya kemana pun pergi, mau di temani pacar, pacarnya masih si
gantri panjang seperti kereta api. Hari ini jadwal Mouza
tampak mena
ewas kau," Rini
lik ke arah
woi! baru te
ngah tujuh. Pergantian shift tengah malam ke shift pagi pukul 06.0
angkat bekerja atau sekolah dan mampir dulu mengisi bahan bakar. Bukan pemandangan baru jika kendaraan roda dua itu
kala itu, tidak berlaku
yang antrian belakang pasti sampai di tempat k
lelaki berperawakan tinggi, putih, matanya sa
lebih tinggi, nozel pengisian minyak tersendat, hingga bensin yang akan diisi me
maaf, namun lelaki cungkring
kejadian tadi me
" kata Rini sambil membereskan laci
ouza malah ba
mu dengan Pak tarigan, selain diceramahi kau juga
k sabar menanti pe
menyiram wajah preman Tanjung Anom
itiup angin terbang itu, badan selidi,
tidak mengenali preman yang di takuti satu kampung itu. Bahkan,
ali berulah tapi tetap bisa bebas, katanya uang Bapaknya banyak,
at agar Segera menghadap Pak Tarigan. Ya! dia akan menerima ceramah dan kertas
alahan menumpahkan minyak dan pelayanan yang tidak baik. Tapi, Pak Tarigan lebih mengkhawa
dahnya mengumpati gadis
sambil memukul ta
h kubanting tu perempuan" Re
mperhatikan Rendi terkik
k itu, cocok kam
kor monyet. Ada rasa aneh menghantam hatinya. Rasanya jiwa bruntal Rendi s
," guma
ak ini jang, woii!" Ucok melambai-lamb
n, dia malah seny
kau situ, nggak asik kali." Ucok meni
s semalam, nomor itu masih tertera disana. Ren
ini bukan untuk meminta sejumlah uang, tapi, m
nghubunginya, apa yang