img PERASAAN YANG TERSESAT  /  Bab 3 Kecanggungan dan Ketertarikan | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Kecanggungan dan Ketertarikan

Jumlah Kata:1447    |    Dirilis Pada: 31/10/2024

dan di kantor. Namun, setiap kali ia bertemu Luna, ketegangan dan kecanggungan antara mereka sema

ar ketika melihat Luna masuk ke ruang rapat, mengenakan blouse putih yang menonjolkan keanggunan

tanya dengan suara ceria, me

njaga nada suaranya tetap tenang me

mperhatikan Luna saat ia berbicara. Senyum dan semangatnya membuat

. Di sana, suasana menjadi semakin canggung ketika Luna mulai m

beberapa fotomu di Instagram," Luna bertany

awab Riko sambil meraba-raba cangkirnya, beru

nia dari lensa kamera. Setiap foto menceritakan sebuah kis

assion-nya. "Aku sebenarnya ingin belajar lebih banyak ten

rsama akhir pekan ini. Aku tahu beberapa tempat

ik," jawabnya, merasakan getaran di hatinya. Namun, ia jug

gam tangan Riko untuk menunjukkan gambar di ponselnya. "Lihat ini, R

yang mengalir di antara mereka. Dia menarik tangannya cepat-ce

puji Riko, berusaha mengalihkan pe

ng luar biasa. Kita hanya perlu menjelajahi lebih banyak," Lun

terjebak di antara komitmennya pada keluarganya dan ketertarikan yang semakin mendalam terhadap Lu

nyakan kabar Riko, membawa makanan kecil untuknya, dan terkadang memanggilnya dengan pan

gi besok?" tanya Luna suatu si

, mencoba menekan detak jan

pan pribadinya. "Aku baru saja mengadopsi seekor kucing. Namanya Mochi. Dia

ang untuk melihat Mochi?" Riko menawarkan, mer

aru," Luna menjawab dengan semangat, dan Riko m

putusannya. Ia merasa seperti terjebak dalam permainan berbahaya, tetapi di sisi l

bergabung di sampingnya. "Kamu terlihat tidak fokus akhir-akhir ini. Ad

hanya sedikit lelah. Banyak pekerjaan yang harus diselesai

h menikah lama, dan aku ingin kamu tahu bahwa

bersalah. Ia ingin jujur pada Maya, teta

untuk memikirkan segalanya," ucap Riko, berusaha me

a inginkan semakin menguat. Apakah ia berani mengambil risiko untuk menge

n dengan Luna membuatnya merasa hidup kembali, tetapi juga membuatnya meragukan komitmennya sebag

pi yang sudah dingin, mengingat semua kenangan manis yang ia miliki dengan Maya dan anak-an

Luna: "Kamu ada waktu untuk pergi ke pameran foto akhir p

arinya bergerak lambat sebelum akhirn

as Luna, disertai emotikon senyum

idur, Maya menggeliat di sampingnya. "Kamu m

," jawab Riko, mencoba untuk tidak

lu berbagi beban. Jika ada yang mengganggumu, kamu bisa bilang

amun, rasa bersalah terus menghantuinya. "Aku tahu, dan aku menghargai

cewaan di matanya. "Kita sudah melewati banyak h

erbebani oleh perasaan be

n kemeja yang sudah dicuci bersih, berusaha tampil terbaik. Ketika mel

apa, wajahnya bersinar. "Aku s

mu luar biasa," jawab Riko dengan tulus, meski

antusiasme yang menular. Riko mendengarkan dengan saksama, terpesona oleh ca

salah satu tempat favoritku," kata Luna sambil menunjuk

egangan di antara mereka. Luna tiba-tiba mer

empat indah seperti ini," ajaknya, dan jari-jari mereka bersentuhan. Riko merasakan g

o berkata, tetapi su

dalam diri Riko. "Kamu baik-baik saja? Sepertinya

k hal," jawab Riko, mencoba ti

an, aku selalu ada untukmu," Luna

tetapi ia tahu betul bahwa itu bisa merusak segalanya. Mereka melanj

h satu sudut galeri, di mana ada sebuah foto be

ta, terpesona oleh gambar itu. "Melihat or

tas yang membosankan yang ia jalani. "Kamu benar. Bahagia itu penting," ka

kamu lakukan untuk mengubahnya?" Lun

enak, mulutnya terkatup rapat. "Aku... aku tid

ngkin kamu harus menemukan cara untuk mengejar k

ripada dilakukan," Riko b

" kata Luna dengan semangat. Riko merasakan keinginan yang mendalam unt

sendiri. Ia merasa seperti berada di persimpangan jalan, dan

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY