lintas di mata Liana d
a dua tahun pernikahan kalian, dia hidup tenang dalam bayang-bayang sebagai ibu rumah tangga, tidak benar-b
engatupk
g telah melakukan segalanya untuknya, s
tapi pada akhirnya, seberapa b
ja keras untuk mencapai puncak dan akhir
udah dan bukan cinta yang membantunya, melainkan
njar jauh lebih berharga d
bibirnya yang lembut dan merah. Lalu dengan nada lembut, dia berkata, "Jordan, selam
tetapi tiba-tiba wajah Alisha yan
isha tidak sekali pun meneleponny
a, wanita itu pasti akan me
anpa berpikir, dia mendorong Liana menjauh dan berkata dengan s
ian Jordan teralihkan. "Jordan, ada apa?" tanyany
wab, "Tentu saja aku
natapnya. "Lalu kenapa kam
emakin memburuk. Dia tidak punya banyak waktu lagi dan Karlos kembali tadi malam. Dia mun
ikahan pertama ayahmu? Nama belakangnya bukan lagi Yudistira.
ordan menj
rnya, dia tetaplah putra se
nama bagi dirinya sendiri dalam Keluarga Yudistira, tetapi juga men
un, Jordan bertek
asa sangat lelah dan berat di sekujur tubuhnya. Hari sud
pria asing kemarin malam, sentu
bat bius yang masih tersisa atau apakah
dia masih merasa seperti melayang d
anggilan telepon dari Melia, dia tersadar d
tidak beres pada temannya. "Suaramu terdengar begitu lembut. Apa ya
a menghilangkan rasa pan
a terdengar nya
memberikannya ke temanku yang mengenal banyak orang penting
waspada. "Terima kasih, Melia.
lah terobsesi dengan si brengsek itu. Setelah bercerai, fokus
m hatinya, menundukkan kepal
rasaannya terhadap Jordan bukanlah cinta sejati, perasaan
aginya dan selama masa kecilnya yang sepi dan ter
n perasaan yang samar, yan
ak serakah akan cinta," gumam Alisha. "Dua tahun terakhir ini
perhatian. Dia tahu lebih dari siapa pun bah
inta bisa menjadi sesu
u sudah melepaskannya untuk selamanya
menahan keinginan untuk menangis. Dengan cepat, dia menekan kel
h dia menyadari sesu
dia menata
yang sebelumnya sangat
hkan sepanjang malam dan dia
a ini dipikulnya mulai terangkat. Dia bergumam pada dir
.
lama bagi Jordan u
epat ketika dia melihat tangan Alisha. Mengerutkan ali